top of page

‘Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum’, Status Kekasih Mario Dandy Bak Drama Korea

Updated: Mar 24, 2023




Kalteng Network - Kasus penganiayaan David Ozora (17) yang dilakukan oleh anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy (20) berbuntut Panjang. Ditreskrimum Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap status AG naik menjadi ‘anak yang berkonflik dengan hukum’.


Seperti yang kita ketahui, penganiayaan ini bermula dari Mario yang mendengar kabar mengenai sang kekasih AG sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari mantan kekasihnya yaitu korban, David.


Lantas apa itu maksud dari status anak yang berkonflik dengan hukum? Simak penjelasannya.


Status anak yang berkonflik dengan hukum merujuk pada situasi seorang anak di bawah usia 18 tahun terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum dan diperlakukan oleh sistem hukum sebagai pelaku kejahatan. Hukuman maksimal untuk remaja berstatus anak yang berkonflik dengan hukum bervariasi tergantung pada kejahatan yang dilakukan dan hukum yang berlaku. Namun, umumnya hukuman maksimal untuk anak-anak yang terlibat dalam kejahatan jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasa.


Di Indonesia, hukuman maksimal untuk remaja berstatus anak yang berkonflik dengan hukum diatur dalam UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Menurut Pasal 80 ayat (1) UU tersebut, hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan terhadap anak pelaku kejahatan adalah penjara selama 10 tahun.


Namun, dalam Pasal tersebut juga diatur bahwa penjara tidak boleh dijatuhkan sebagai hukuman tunggal terhadap anak yang berusia di bawah 18 tahun. Dalam hal ini, pengadilan harus mempertimbangkan hukuman alternatif seperti program pemulihan, pendidikan, pelatihan keterampilan, atau pengawasan dan pembimbingan.


(Sumber Gambar : Netflix)


Pembaca cerdas, kasus tindak kriminal yang dilakukan para remaja ini mengingatkan kita pada Drama Korea berjudul Juvenile Justice yang tayang di Netflix Februari 2022 lalu. Juvenile Justice mengangkat isu-isu kenakalan remaja yang sering terjadi di dunia nyata mulai dari perundungan, pembunuhan, pelecehan seksual, KDRT hingga prostitusi anak.


Drama ini menyoroti bagaimana seluk beluk sistem peradilan anak secara gamblang melalui sudut pandang hakim Sim Eun Seok di Korea Selatan. Lingkungan keluarga yang sehat dan suportif menjadi penentu sikap anak dalam melihat dunia luar. Hal ini terlihat dari sejumlah kasus yang terjadi pada anak-anak di bawah umur yang terlibat bahkan menjadi pelaku tindak kriminal.


Siapapun yang melakukan tindakan kriminal harus dihukum tegas, bahkan anak kecil pun harus dihukum jika melakukan kesalahan. -red

Comments


bottom of page