top of page

Ancaman siber makin banyak, akankah Indonesia bentuk angkatan digital dan intelejen?


Foto : liputan6.com


KALTENG NETWORK, JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi membuat pengingkatan yang pesat pada aktivitas siber, termasuk ancaman keamanan dan kejahatan. Selaras dengan yang disampaikan oleh gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto. Dirinya mengusulkan agar Indonesia membentuk angkatan digital dan intelejen, seperti yang dilansir dari liputan6.com.


Andi membandingkan Indonesia dengan negara tetangga Singapura yang sudah memiliki angkatan digital sejak tahun 2022, padahal doktrin keamanannya hanya sebesar 1 persen. "Indonesia 101 persen doktrinnya, ditunggu bomnya meledak dulu, baru kita siap-siap. Kita selalu post accident bukan pre accident, keamanan yang bagus 1 persen doktrin," kata Andi, di Seminar Ketahanan Nasional bertajuk Transformasi Digital Indonesia 2045, Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).


Andi mengungkapkan pembentukan angkatan digital dan intelejen di Indonesia masih berupa gagasan. Harapannya, angkatan digital dan intelejen ini akan mampu melengkapi satuan siber yang sudah ada di tiga matra TNI, BSSN, dan Polri.


Meskipun demikian, Andi mendorong TNI meng-upgrade satuan siber yang dimilikinya. Dia juga berbicara peluang agar satuan siber dapat dipimpin oleh perwira setingkat bintang tiga, sehingga bisa menarik talenta-talenta digital untuk terlibat dalam pertahanan siber.

"Dari situ mungkin baru dipikirkan apakah seperti Singapura kita butuh melompat untuk membentuk angkatan keempat angkatan digital di Indonesia," ucapnya.


Bagaimana Pembaca Cerdas? Apakah menurutmu Indonesia membutuhkan angkatan digital?-red

Comments


bottom of page