KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan dukungannya terhadap berbagai program unggulan Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kami juga sedang menyiapkan langkah-langkah agar Bank Indonesia dapat mendukung program MBG," ujar Perry dalam acara peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Perry menyebutkan bahwa program MBG sangat relevan dalam memperkuat perekonomian nasional dan sistem keuangan domestik. Program ini dirancang untuk mendorong aktivitas ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Bank Indonesia sedang merancang kebijakan-kebijakan pendukung, salah satunya melalui pemanfaatan jaringan 46 kantor cabang BI yang tersebar di berbagai daerah.
"Kami mendukung penuh program ini karena mampu membangun ekosistem ekonomi inklusif. Kami juga sedang mendiskusikan bagaimana kantor pusat dan seluruh cabang dapat berkontribusi untuk menyukseskannya," tegas Perry.
Anggaran yang dialokasikan untuk Program MBG tahun 2025 sebesar Rp71 triliun. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, saat meninjau pelaksanaan program di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Jakarta, Selasa (21/1/2025).
"Anggaran Rp71 triliun tersebut adalah komponen utama untuk menjalankan program MBG di tahun ini," jelas Philips.
Ia juga menambahkan bahwa program MBG dirancang untuk jangka panjang dan bukan sekadar proyek jangka pendek.
"Program ini bukan hanya untuk beberapa tahun, tetapi direncanakan untuk beberapa dekade ke depan. Nantinya, program ini dapat berkembang, baik melalui penyesuaian anggaran maupun partisipasi pihak lain, seperti masyarakat, korporasi, atau BUMN," ungkapnya.
Namun, Philips menekankan bahwa keterlibatan pihak lain dalam pendanaan program MBG masih merupakan potensi di masa depan, bukan untuk saat ini.
"Untuk saat ini, anggaran resmi yang disetujui adalah Rp71 triliun dari pemerintah," katanya.
Menanggapi isu tambahan anggaran yang mencapai Rp400 hingga Rp410 triliun, Philips menjelaskan bahwa keputusan terkait tambahan anggaran akan melibatkan pembahasan antara pemerintah dan DPR.
"Jika ada tambahan, itu akan dibahas bersama pemerintah dan DPR. Saat ini, anggaran yang telah disetujui adalah Rp71 triliun," ujarnya.
Philips juga menyoroti bahwa program MBG bertujuan memberdayakan ekonomi lokal. Jika di masa depan ada dukungan dari masyarakat, swasta, atau BUMN, implementasinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan mekanisme program.
"Jika nantinya ada dukungan dari ekonomi lokal, masyarakat, korporasi, atau BUMN, maka itu akan diselaraskan dengan jalannya program. Namun, yang jelas, anggaran tahun ini adalah Rp71 triliun," pungkasnya. -red
Foto: Youtube Bank Indonesia
Comments