Foto : CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, Kalteng Network - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap paparan cuaca panas tidak biasa yang belakangan terjadi di sejumlah negara termasuk Indonesia terlebih yang memiliki aktivitas luar ruangan.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebut terdapat sejumlah kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai di antaranya saat terjadi keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, hingga rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat. Kemudian kulit terlihat pucat, kram pada kaki maupun abdomen. Lalu gejala lain seperti mual, muntah, pusing, serta urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat.
"Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air," kata Syahril dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (26/4/2023).
"Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," imbuhnya.
Syahril pun selanjutnya membagikan sejumlah tips untuk mencegah kondisi tak diinginkan saat cuaca panas ekstrem terjadi di Indonesia. Pertama, cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak dan tak minum menunggu haus.
Kedua, hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis. Ketiga, hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, dan lebih baik gunakan topi atau payung. Keempat, memakai baju yang berbahan ringan dan longgar. Kelima, hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Keenam, sebisa mungkin berteduh diantara jam 11.00 hingga 15.00.
Ketujuh, jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup. Delapan, gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah. Sembilan, sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
"Memang cuaca panas beberapa hari ini dan ke depan sedang tidak biasa. Untuk itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada di luar ruangan," ujar Syahril.
Dalam 1-2 pekan terakhir, suhu udara begitu panas dan matahari seperti lebih menyengat ketimbang biasanya. Di DKI Jakarta misalnya, suhu mencapai 32-33 derajat celcius pada Selasa (25/4) siang kemarin.
Sebagian orang menganggap Indonesia juga dilanda heatwave seperti yang tengah terjadi di negara-negara Asia lain seperti Thailand, India juga China. Kendati demikian, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan Indonesia tidak dilanda heatwave.
Kepala BMKG menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena dari gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. -red
Comments