top of page

Dampak Luas Banjir di Aceh, Puluhan Desa Tertimbun Air : Kronologi Terkini!



KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Sejumlah desa di Aceh mengalami banjir akibat curah hujan tinggi dalam pekan ini, terutama di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Pada Rabu (22/11), BPBD Kabupaten Aceh Selatan mengumumkan bahwa 256 warga mengungsi karena banjir bandang di Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah.


Zainal, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, menjelaskan bahwa banjir yang dimulai sejak Senin (20/11) malam merusak puluhan rumah dan fasilitas publik. Warga yang mengungsi berasal dari Gampong Lhok Raya dan Gampong Cot Bayu, dan mereka sementara tinggal di Kompi Brimob, rumah tetangga, dan tempat-tempat yang tidak terendam banjir.


Ada 140 pengungsi di Kompi Brimob Ie Jeureneh, terdiri dari 41 laki-laki, 41 perempuan, 46 anak, dan sembilan lanjut usia. Selain itu, terdapat enam pengungsi di Shelter Lhok Raya dan 110 warga yang mengungsi di rumah tetangga.


Banjir bandang membawa material kayu besar yang merusak rumah dan fasilitas umum, sementara tanah berlumpur menutupi badan jalan dan menghambat arus lalu lintas. Jalan negara Aceh-Sumatera Utara di Ladang Rimba tidak dapat dilalui karena tertutup oleh material banjir.


BPBD telah mendirikan tenda pengungsian di Kompi Brimob di Ie Jeureneh dan menyalurkan logistik untuk kebutuhan pengungsi. Di Kabupaten Aceh Jaya, 28 desa terendam banjir dengan total 3.990 jiwa atau 1.465 kepala keluarga terdampak.


Fajri, Kepala Pelaksana BPBK Aceh Jaya, mengatakan bahwa air mulai naik pada Senin sekitar pukul 22.00 WIB akibat hujan lebat. Hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi, tetapi pihak berwenang telah menyiapkan dua unit perahu karet untuk evakuasi.


Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Aceh Barat, di mana 40 desa terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih. Meskipun belum ada laporan korban jiwa, tim gabungan BPBD Aceh Barat terus melakukan upaya evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam. -red



Sumber Foto : CNN Indonesia

Comments


bottom of page