top of page

Filosofi Tradisi Lawang Sakepeng, Mengatasi Hambatan dan Rintangan

Updated: Nov 28, 2023


( Foto : mmc.kalteng)


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Suku Dayak Kalimantan Tengah memiliki kekayaan seni budaya dan kearifan lokal yang tinggi, termasuk dalam hal tradisi dan ritual. Tradisi dan ritual ini bukan hanya sebagai adat-istiadat, tetapi juga menjadi akar identitas bagi masyarakat Dayak. Kehidupan tradisi dan ritual Dayak sangat terkait dengan sistem gagasan, tindakan, dan karya manusia, yang diwariskan secara turun-temurun melalui proses belajar dari generasi ke generasi.


Salah satu contoh tradisi khas suku Dayak adalah "Lawang Sakepeng." Lawang Sakepeng merupakan sebuah atraksi silat yang menjadi bagian dari tradisi pernikahan suku Dayak, terutama Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Arti harfiah Lawang Sakepeng adalah pintu atau gapura satu keping. Atraksi ini biasanya dilakukan pada upacara adat, khususnya dalam pernikahan, sebagai bentuk penyambutan dan penghormatan terhadap tamu yang hadir.


Lawang Sakepeng dibuat dari kayu dengan lebar sekitar 1,5 meter dan tinggi 2,3 meter, diukir dengan motif tanaman rambat, hiasan burung Enggang, daun kelapa muda, serta telawang. Tradisi ini, meskipun dulunya sering diperagakan pada upacara adat, kini lebih sering dilihat pada acara adat pernikahan.


Atraksi Lawang Sakepeng menonjolkan bela diri saat menyambut tamu, khususnya dalam acara pernikahan. Para pesilat, baik laki-laki maupun perempuan, mempertontonkan gerakan khas silat dengan mempertemukan diri pada satu titik garis di bawah gapura Lawang Sakepeng.


Selain menyajikan keindahan gerakan silat, Lawang Sakepeng juga membawa filosofi dalam setiap aksinya. Gerakan yang diadopsi dari tingkah laku hewan-hewan ganas hutan Kalimantan, seperti beruang dan beruk, memberikan makna untuk menjauhkan kehidupan keluarga dari berbagai rintangan dan malapetaka. Benang penghalang yang diputuskan pada gapura Lawang Sakepeng melambangkan pemutusan hal-hal yang tidak baik dalam sebuah hubungan keluarga.


Tradisi Lawang Sakepeng menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suku Dayak Kalimantan Tengah dan dapat menjadi daya tarik potensial dalam upaya pelestarian budaya dan pariwisata di daerah tersebut. Dengan mengikutsertakan tradisi ini dalam berbagai kegiatan lomba dan festival budaya, seperti Festival Budaya Isen Mulang, dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya yang kaya dan bernilai ini. -red




Comments


bottom of page