top of page

Gabungnya Tokopedia dan TikTok : Gebrakan Berdampak pada E-commerce Lain !!


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - GoTo melalui divisi e-commerce Tokopedia mengumumkan kerja sama strategis dengan TikTok di Indonesia untuk menghidupkan kembali layanan TikTok Shop. TikTok melakukan investasi sebesar US$1,5 miliar ke Tokopedia dan mengakuisisi saham mayoritas sebesar 75,01%. Dampak dari kerjasama ini adalah integrasi bisnis


Tokopedia dan TikTok Shop di bawah naungan PT Tokopedia.

Layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dijalankan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Meskipun terdapat kekhawatiran terkait potensi monopoli di industri e-commerce Tanah Air, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios), menyatakan bahwa kerja sama antara Tokopedia dan TikTok Shop tidak akan menciptakan monopoli.


Pangsa pasar keduanya masih sejajar dengan pesaing-pesaing lokal.

Menurut Nailul, kolaborasi keduanya lebih fokus pada persaingan melalui fitur live shopping, dan beberapa pesaing seperti Lazada, Blibli, dan Bukalapak kemungkinan akan merasakan dampak pergeseran pangsa pasar ke Tokopedia.


"Tidak ada monopoli yang terjadi karena persaingan keduanya masih seimbang dengan kompetitor lokal di Indonesia," ujar Nailul kepada CNBC Indonesia pada Senin (11/12/2023).


Nailul melihat pengembalian TikTok Shop sebagai suatu kepastian. Kerja sama ini diharapkan dapat menghidupkan kembali pengalaman berbelanja melalui media sosial, meningkatkan loyalitas pengguna TikTok, dan menambah jumlah penjual dari kedua platform.


Dalam pengumuman resmi, TikTok menyatakan investasi lebih dari US$1,5 miliar sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia. Kedua platform juga menjamin bahwa para penjual tidak akan terdampak, dan aktivitas jual-beli akan tetap berjalan seperti biasa.


Integrasi antara Tokopedia dan TikTok Shop memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih menyatu dengan platform media sosial. Meskipun demikian, perlu diawasi agar tidak terjadi ketidakseimbangan yang merugikan pesaing di industri e-commerce. -red

Comments


bottom of page