top of page

Gubernur Sahli Yuas Elko Dorong Fokus OPD untuk Stabilkan Harga Komoditas Pemicu Inflasi Tertinggi


( Foto : mmc.kalteng)


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng pada Senin (20/11/2023).


Dalam sambutannya, Tito menyampaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) atau proxy inflasi minggu lalu, dengan tiga daerah tertinggi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,68% (year-on-year), Jawa Tengah sebesar 3,45% (year-on-year), dan Banten sebesar 3,26% (year-on-year). Sedangkan Provinsi Maluku Utara mencatat IPH atau proxy inflasi terendah, yakni -1,63% (year-on-year). Tito mengingatkan para Gubernur untuk memperhatikan posisi proxy masing-masing dan menyelesaikan permasalahan inflasi dengan cermat.


Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini, melaporkan bahwa harga telur ayam ras mengalami kenaikan sejak minggu kedua November, sementara harga daging ayam ras masih mengalami penurunan rata-rata hingga minggu ketiga November. Harga bawang merah terus meningkat sejak minggu pertama November, dengan perubahan rata-rata sebesar 8,04% dibandingkan Oktober.


Ismartini juga menyampaikan bahwa secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH meningkat 3% poin pada minggu ketiga November, terutama di Pulau Sumatera. Dari kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH di Pulau luar Jawa dan Sumatera, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo memiliki kenaikan tertinggi sebesar 5,58% (year-on-year) dengan cabai merah sebagai komoditas yang mengalami fluktuasi harga signifikan.


Dalam wawancara usai Rakor, Yuas menjelaskan bahwa IPH atau proxy inflasi di Kalteng minggu lalu mencapai 2,22% (year-on-year), masih di kategori aman jika dibandingkan secara nasional yang mencapai 2,6% (year-on-year). Ia menyoroti cabai rawit, cabai merah, dan ayam ras sebagai penyumbang utama inflasi di Kalteng, dengan fluktuasi harga yang memerlukan perhatian khusus dari OPD terkait untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali.


Rakor ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal, dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait. Secara virtual, hadir pula sejumlah pejabat tinggi negara dan kepala daerah se-Indonesia. -red




Sumber : mmc.kalteng

Comments


bottom of page