top of page

Gubernur Yuas Elko dari Sahli Membuka Pelatihan Teknis Penyusunan Struktur dan Skala Upah Tahun 2023


( Foto : mmc.kalteng)


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Sahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) dalam membuka Bimtek Penyusunan Struktur dan Skala Upah Tahun 2023.


Acara ini berlangsung di Hotel Neo Palma Palangka Raya pada tanggal 2 November 2023. Dalam sambutannya, Yuas mengungkapkan pentingnya upah dalam perspektif pekerja, karena memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Yuas juga mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam ketenagakerjaan, baik di Provinsi Kalimantan Tengah maupun di seluruh Indonesia, adalah masalah pengupahan.


Yuas menyoroti kenyataan bahwa sistem pengupahan saat ini telah diadopsi oleh sebagian besar perusahaan skala menengah dan besar, tetapi belum mencakup seluruh karyawan di berbagai tingkat jabatan. Ia berharap agar di masa depan, sistem pengupahan berbasis produktivitas dapat diterapkan untuk semua level jabatan karyawan di seluruh perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Tengah.


Bimtek Penyusunan Struktur dan Skala Upah ini dianggap sebagai upaya pembinaan yang signifikan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Acara ini dianggap sebagai platform penting bagi perwakilan perusahaan untuk belajar bersama, mengklarifikasi pemahaman terkait ketentuan, dan mencari solusi terhadap masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan struktur dan skala upah.


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, menjelaskan bahwa Gubernur Sugianto Sabran dijadwalkan akan menetapkan upah minimum provinsi dan upah minimum kabupaten/kota pada akhir bulan November. Selain itu, perusahaan diarahkan untuk merancang struktur dan skala upah di atas upah minimum kabupaten, dengan mempertimbangkan keterampilan, kompetensi, dan masa kerja karyawan.


Farid Wajdi juga mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Provinsi Kalimantan Tengah berada di bawah rata-rata nasional, menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi angka pengangguran. Namun, tantangan saat ini adalah kurangnya kompetensi pekerja lokal dibandingkan dengan pekerja dari luar. Oleh karena itu, meningkatkan kompetensi pekerja lokal menjadi fokus penting.


Dalam acara tersebut, narasumber dari Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, Joes Soebarni dan Cesar Cahyo Purnomo, turut hadir untuk memberikan wawasan dan informasi yang relevan. -red

Comments


bottom of page