top of page

Harga BBM Tetap, Inflasi dan Anggaran Subsidi Energi Jadi Fokus Pemerintah


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Pemerintah menegaskan bahwa meskipun harga minyak mentah dunia sedang tidak stabil karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak akan mengalami kenaikan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menegaskan bahwa kebijakan ini akan bertahan hingga bulan Juni.


Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat meningkatkan beban anggaran subsidi energi, termasuk untuk BBM dan LPG. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam jalur logistik energi di Selat Hormuz akibat konflik tersebut.


Airlangga juga mencatat bahwa harga minyak mentah Indonesia telah naik melebihi asumsi pemerintah dalam APBN 2024. Hal ini berpotensi memicu penyesuaian anggaran subsidi energi pada tahun ini.


Meskipun belum ada kepastian kapan penyesuaian tersebut akan dilakukan, Airlangga berharap agar konflik di Timur Tengah tidak berlarut-larut sehingga harga minyak mentah dapat kembali stabil sesuai dengan asumsi dalam APBN 2024.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengakui bahwa pemerintah akan menghadapi kesulitan dalam mengendalikan lonjakan subsidi energi, terutama jika ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Dia memperingatkan bahwa hal ini dapat mengakibatkan kenaikan harga minyak dan BBM di Indonesia, yang pada akhirnya akan memperbesar beban subsidi dan kompensasi BBM.


Situasi ini menunjukkan pentingnya bagi pemerintah untuk memantau secara cermat dinamika geopolitik global karena dapat berdampak langsung pada kestabilan ekonomi domestik, terutama terkait dengan harga energi. Selain itu, perlu adanya strategi yang tepat dalam mengelola subsidi energi agar tidak memberatkan anggaran negara dan mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan. -red



Kommentare


bottom of page