top of page

Inflasi Kalteng kurang dari 3%, masih aman dan stabil


Foto : MMC Kalteng


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Inflasi Kalimantan Tengah terhitung masih aman dan stabil. Demikian yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Sri Widanarni seperti yang dilansir dari MMC Kalteng, meskipun di Kabupaten Kotawaringin Timur ada inflasi 0,26%. “Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk upaya penanganan inflasi di Kotim, nanti ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan seperti pasar murah, dan lain-lain. Tetapi nanti kita akan lihat dulu di komoditas apa inflasi yang terjadi di sana, sehingga bisa dilakukan intervensi,” ucap Sri.


Sri Widanarni menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) virtual Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (7/8/2023). Tito menyampaikan inflasi di angka 3% cukup stabil, karena angka ini bisa diterima oleh konsumen masyarakat, dengan adanya ketersediaan barang dan jasa, serta keterjangkauan harganya. Di samping itu, juga bisa diterima oleh para produsen, petani, nelayan, dan lain-lain.

“Jika bisa diturunkan lagi ke angka 2% akan lebih baik, karena akan menurunkan beban dan biaya hidup masyarakat secara luas,” katanya.


Tito menyebut, produk dalam negeri khususnya beras, harus diperhatikan stoknya mengingat puncak kekeringan terjadi di bulan Agustus hingga Oktober 2023. “Sebagai dampak dari El Nino dan situasi yang global, dimana rantai supply terutama gandum, beras, bawang putih, yang relatif banyak mengandalkan impor, maka kita harus betul-betul waspada terutama di daerah-daerah. Setiap provinsi, kabupaten, dan kota harus mengecek ketersediaan beras di distributor atau gudang Bulog,” imbuhnya. -red



Comments


bottom of page