top of page

Kabut Asap: Rugikan Aktivitas Pendidikan di Palangka Raya


Palangka Raya, Kalteng Network – Bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi momok di dunia pendidikan. Kabut asap yang memiliki kandungan berbahaya disinyalir dapat memicu penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bagi anak didik. Khususnya mereka yang tergolong rentan dengan usia yang masih belia. Contoh peserta didik PAUD dan SD.


Menyikapi hal tersebut Mambang I Tubil, salah satu tokoh masyarakat Kota Palangka Raya mengimbau agar masyarakat memakai masker saat beraktivitas keluar rumah. Terlebih para orang tua, hendaknya membekali anak-anaknya saat berangkat ke sekolah dengan memakai masker.


“Kabut asap tipis terasa di pagi hari saat anak-anak tengah beraktivitas berangkat ke sekolah. Maka itu kami mengimbau para orang tua untuk membekali anak-anaknya memakai masker saat bersekolah,” ungkap Mambang, Selasa (5/9/2023) di Palangka Raya.


Lebih lanjut Mambang yang juga merupakan Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Palangka Raya ini mengatakan, pentingnya peserta didik memakai masker adalah agar anak-anak tidak mudah terpapar debu, dan senyawa berbahaya dari timbulan asap karhutla.

Sementara itu di satu sisi, ada baiknya dikeluarkan suatu kebijakan agar sekolah membatasi kegiatan belajar anak. Khususnya yang berhubungan dengan aktivitas belajar di luar ruang kelas.


“Pemerintah daerah harus cepat melihat kondisi pendidikan di tengah kabut asap saat ini,” tegasnya. Mambang melihat, bahwa sejauh ini polusi udara khususnya di wilayah Kota Palangka Raya cenderung tidak sehat. Hal itu dikarenakan kabut asap sudah kian terasa menyaput di udara kota setempat. “Mengacu kondisi polusi udara saat ini, maka perlu ada kebijakan pengurangan jam belajar dan pengurangan kegiatan di luar kelas. Pemerintah daerah dapat segera membuat surat edaran kepada semua sekolah di Kota Palangka Raya,” ucapnya.


Terlepas dari itu imbuh Mambang, sejauh ini ia melihat Pemerintah Kota Palangka Raya pada khususnya sudah bergerak dengan baik. Terutama dalam penanggulangan dampak negatif karhutla. Seperti mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan peserta didik, mulai dari TK, SD hingga SMP, memakai masker ketika berada di sekolah.

Comments


bottom of page