Sumber foto : MMC Kalteng
Kalteng Network, Palangka Raya- Cokelat merupakan makanan olahan yang sangat populer di seluruh dunia. Penggunaan cokelat sangat lazim pada industri makanan. Maka dari itu, permintaan atau demand akan cokelat selalu ada. Cokelat berbahan dasar dari biji kakao. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini cocok untuk tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Pada Rabu, (7/6//2023) telah terselenggara kegiatan lokakarya tentang potensi pengembangan kakao di Kalimantan Tengah melalui kerjasama antara Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah dan Fairventures Worldwide, sebuah lembaga yang bergerak di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sejak tahun 2014.
Mulai tahun 2021, Fairventures Worldwide mulai mengembangkan komoditas hasil hutan bukan kayu berupa kakao dengan memberikan dampingan pada para petani di wilayah Barito Timur dan Gunung Mas dengan membentuk kelompok-kelompok tani. Kini, lebih dari 600 petani di kedua wilayah telah tergabung dalam program yang juga akan diimplementasikan di Kabupaten Katingan pada tahun 2024 mendatang.
“Dalam kegiatan pendampingan yang dilakukan bersama dengan dukungan para penyuluh pertanian dari pemerintah setempat, kami tidak hanya memberikan dukungan teknis budidaya, namun juga kami juga berupaya untuk menyediakan akses pasar bagi para petani
kakao dari Kalimantan Tengah baik di tingkat nasional maupun internasional yang diharapkan dapat menambah kesejahteraan masyarakat.” ucap Rayananasi selaku Kepala Perwakilan Fairventures Worldwide untuk Indonesia.
Lokakarya yang dilaksanakan di Aula Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah ini bertujuan sebagai sarana bertukar informasi untuk semua pihak yang terlibat. Dengan terjalinnya kemitraan yang kuat antar pihak, maka cita-cita untuk menciptakan peluang kakao sebagai komoditas unggulan di Kalimantan Tengah dapat dicapai.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah, Ir.
Leonard S. Ampung, M.M, M.T. Dalam sambutannya Leonard memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat strategis dengan adanya kehadiran penyuluh lapangan dan para petani. Setelah kegiatan ini, para peserta dapat kembali ke daerah dengan mengaplikasikan pengetahuan yang diterima.” tuturnya. "Komoditas kakao sangat potensial dalam eksistensi roda perekonomian di Indonesia dan perlu dikawal pengembangannya dengan kerjasama berbagai pihak, baik masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya, maupun akademisi."
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Rizky Ramadhana Badjuri, S.T, M.T, juga menyampaikan dukungannya dalam mewujudkan hasil yang diharapkan. “Kami bersama pemerintah provinsi, akan mendorong proses hilirisasinya agar kakao dapat menjadi komoditas unggulan dengan harga yang tetap. Kami juga akan mendukung dan menyediakan jaringan bagi para petani untuk menjual hasil kakao mereka.”
Kegiatan ini juga turut diiringi dengan rangkaian pelatihan teknis budidaya kakao bagi para petani, fasilitator lapangan, dan penyuluh pertanian dari masing-masing wilayah dampingan dengan mendatangkan langsung tiga pakar komoditas kakao dari Universitas Sultan Hasanuddin, Makassar. Melalui pelatihan ini, diharapkan praktik pengembangan kakao di wilayah Kalimantan Tengah dapat diterapkan secara maksimal dengan adanya pengetahuan yang diberikan oleh para pakar. -red
Comments