top of page

Kelezatan Baram Tuak, Minuman Tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah

Writer's picture: Emuna AsieEmuna Asie

KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Baram atau Tuak, minuman beralkohol yang telah ada sejak berabad-abad lalu, memiliki warisan yang kaya dari Suku Dayak Kalimantan Tengah, terutama dikenal melalui baram tuak. Minuman ini tidak hanya menyegarkan dengan perpaduan rasa pedas dan manisnya, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam budaya Suku Dayak.


Baram tuak tidak hanya dianggap sebagai minuman alkohol lokal yang menyegarkan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Kehadirannya dalam ritual Suku Dayak diartikan sebagai upaya memberikan penghormatan kepada roh leluhur dan nenek moyang. Minuman ini juga menjadi bagian penting dalam menyambut tamu yang dihormati, seperti tamu agung atau tamu ritual Dayak, serta bagi mereka yang bermalam untuk bermain dadu gurak.


Pentingnya baram tuak dalam menjaga persaudaraan menjadi nyata, di mana minuman ini dianggap dapat mempererat tali persaudaraan ketika diminum bersama-sama. Legalitas baram tuak pada tahun 2020 menandakan pengakuan terhadap kearifan lokal dan cara tradisional pembuatannya. Harga yang terjangkau, Rp15.000 per liter, membuat minuman ini lebih mudah diakses oleh masyarakat.


Proses pembuatan baram tuak melibatkan keahlian khusus, dengan resep yang diwariskan turun temurun, terutama oleh para wanita. Bahan-bahan tradisional seperti ragi, nila, enau, dan beras ketan menjadi bagian utama dalam pembuatan tuak. Tahap demi tahap, dari tumbukan beras hingga proses fermentasi, menunjukkan bahwa pembuatan baram tuak membutuhkan ketelitian dan pengetahuan yang mendalam.


Menariknya, penyimpanan baram tuak memberikan dimensi baru pada rasa dan kandungan alkoholnya. Semakin lama disimpan, kadar alkoholnya meningkat, mencapai lebih dari 10% - 20%. Tuak yang disimpan berbulan-bulan bahkan dapat mencapai kadar alkohol 80%, memberikan variasi pada rasa dan tampilan minuman. Khatulistiwa yang kaya akan budaya dan kearifan lokalnya tercermin dalam minuman tradisional seperti baram tuak. -red




Sumber Foto : Kalteng Today

Comments


bottom of page