top of page

Kenta: Cemilan Lezat Khas Dayak yang Sulit Dilupakan


(Sumber Gambar : Yusy Marie/Mongabay Indonesia)


Kalteng Network - Pembaca cerdas, selain terkenal akan panorama keindahan alam, Kalimantan juga terkenal akan keragaman tradisi adat mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Suku Dayak terkhusus di Kalimantan Tengah memiliki satu cemilan unik dan lezat bernama Kenta.


Kenta berbahan dasar beras ketan yang baru dipanen lalu disangrai, kemudian ditumbuk menggunakan lesung. Butiran beras ketan itu ditumbuk hingga berbentuk pipih.

Setelah itu kenta dicampur dengan air kelapa kemudian disajikan dengan campuran kelapa parut. Tergantung selera, terkadang ada juga yang menambahkan gula agar kenta terasa manis.


Makanan ini umumnya dibuat untuk mengawali kegiatan tradisi, seperti panen atau pernikahan dalam Suku Dayak Ngaju, yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi. Memiliki istilah kuman behas taheta (makan beras baru).


Ladang dalam masyarakat Dayak ditanam dengan pola unik. Ada beberapa lapisan yaitu bagian luar ditanam pisang dan berbagai sayuran. Lapisan berikutnya jelai, jawe, dan padi ketan di pojok lahan, sementara bagian inti ditanam padi beras. Padi ketan dalam strata ladang menurut suku Dayak merupakan tanaman pelindung.


Dalam kebudayaan suku Dayak Ngaju, Mangenta merupakan suatu tradisi persembahan kepada tatu parei (leluhur padi) saat hari panen tiba.

Tradisi mangenta dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah membuat padi berisi dan tumbuh dengan sempurna.


Seusai panen, masyarakat Dayak biasanya melangsungkan syukuran yang disebut pesta lius getem (selesai panen) atau serupa dengan pesta panen.

Pada saat pesta panen ini hewan besar akan dipotong dan dinikmati bersama warga kampung.


Kenta termasuk makanan sakral karena dijadikan sebagai bahan persembahan kepada leluhur. Saat ini, makanan sakral kenta ini termasuk dalam makanan yang langka dan sudah jarang ditemui. Hal ini dikarenakan pembuatan kenta yang cukup rumit serta membutuhkan waktu yang cuku lama.


Nah pembaca cerdas, siapa di antara kamu tertarik mencicipi cemilan lezat khas suku Dayak yang termasuk dalam makanan sakral ini? -red

Comentarios


bottom of page