top of page

Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng dan BRIN : Berkolaborasi Riset Smart Farming System Bagi Para Petani



KALTENG NETWORK, PALANGAK RAYA - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (TPHP), Sunarti, telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentang Kolaborasi Riset Sustainable Smart Greenhouse (Smart Farming System) Komoditas Hortikultura pada Kamis (18/1/2023) di kantor BRIN Jl. Sangkuriang, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat.


Sunarti menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan menggali potensi Sustainable Smart Greenhouse (SSG) dalam konteks komoditas Hortikultura untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan secara ekologis, ekonomis, dan sosial. Langkah tersebut melibatkan Pelatihan Teknis (Bimtek) bagi petani, fokus pada pemahaman konsep smart farming dan pengelolaan greenhouse, serta edukasi terkait prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pertanian, termasuk penggunaan sumber daya secara efisien dan pengurangan dampak lingkungan.


Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan data awal terkait produktivitas, penggunaan sumber daya, dan dampak lingkungan untuk analisis keberlanjutan serta evaluasi siklus hidup, serta pembuatan peta kesesuaian lahan.


Sunarti menekankan bahwa implementasi teknologi smart farming dan greenhouse memiliki peluang ekonomi dan keberlanjutan, dengan potensi peningkatan produktivitas tanaman yang berujung pada hasil yang lebih tinggi. Dengan adanya teknologi ini, petani dapat memanfaatkan greenhouse untuk diversifikasi produk, khususnya tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi, seperti sayuran organik dan buah-buahan. Tanaman yang tumbuh di lingkungan yang terkontrol dengan baik dapat memiliki kualitas lebih tinggi, membuka peluang untuk masuk ke pasar lokal dan ekspor.


Penerapan teknologi smart farming diharapkan dapat membantu mengurangi limbah dan kerugian hasil panen melalui pemantauan akurat, yang pada gilirannya dapat menarik konsumen yang peduli terhadap aspek lingkungan.

Kegiatan Pelatihan Teknis dijadwalkan akan berlangsung dari bulan Januari hingga Desember 2024 di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.


Tujuan jangka pendek melibatkan fokus petani pada pemahaman konsep smart farming dan pengelolaan greenhouse, edukasi prinsip-prinsip keberlanjutan, pengumpulan data awal untuk analisis keberlanjutan, dan membuat peta kesesuaian lahan. Sementara itu, tujuan jangka panjangnya adalah memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan regional dan nasional dengan meningkatkan produksi lokal, diversifikasi tanaman, dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.


Sunarti berharap bahwa ke depannya, Provinsi Kalimantan Tengah dapat menjadi lebih kompetitif dalam pasar pertanian nasional dan internasional dengan pertanian yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Kepala Bidang Tanaman Hortikultura Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah juga menekankan bahwa kerja sama ini adalah langkah awal untuk mendukung Provinsi Kalimantan Tengah sebagai penyangga Ibukota Negara Nusantara (IKN) dengan menjadikannya pemasok komoditas Tanaman Hortikultura ke IKN.


Kerja sama ini dianggap sebagai bagian dari program pembangunan pertanian Kalimantan Tengah yang berkelanjutan, berbasis teknologi, dan digitalisasi, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan regional dan nasional. -red




Sumber : mmc.kalteng


Comments


bottom of page