top of page

Keunikan Olahraga Besei Kambe Tradisional Suku Dayak Kalteng, Menarik Perhatian Banyak Orang



KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Olahraga tradisional Besei Kambe semakin mendapatkan perhatian luas, terutama dalam setiap kegiatan festival budaya Dayak di Kalimantan Tengah. Besei Kambe, yang awalnya merupakan bagian dari cerita zaman dahulu di wilayah tersebut, kini dikenal sebagai olahraga tradisional yang dimainkan oleh warga lokal atau Warga Dayak.


Seiring perkembangan zaman, Besei Kambe telah diakui sebagai salah satu olahraga tradisional yang menarik perhatian banyak orang, termasuk dari luar Kalimantan Tengah.


Olahraga adu kuat mengayuh perahu berlawanan arah ini melibatkan empat orang peserta yang duduk saling membelakangi pada ujung perahu. Mereka kemudian berusaha menarik perahu lawan hingga batas tengah atau membuat peserta di sisi lain terseret ke arah berlawanan. Pemenang ditentukan berdasarkan siapa yang berhasil menarik perahu lawan.


Besei Kambe, yang merupakan bagian dari tradisi suku Dayak, memiliki sejarah yang melegenda. Menurut cerita zaman dulu, suara gaduh dari sungai di dekat desa menyebabkan warga penasaran. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa makhluk gaib sedang memperebutkan perahu hingga perahu tersebut pecah menjadi dua bagian. Sejak itu, Besei Kambe menjadi olahraga yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari perayaan dan syukuran masyarakat Dayak.


Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Palangkaraya, Murni Pelita, menjelaskan bahwa Besei Kambe saat ini bukan lagi terkait dengan hal-hal mistis, melainkan menjadi permainan yang diwariskan sebagai ungkapan syukur saat musim panen. Meskipun telah kehilangan aspek mistisnya, Besei Kambe tetap mempertahankan daya tariknya, dan kini telah bertransformasi menjadi olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.


Penjelasan mengenai sejarah, peraturan permainan, dan peran dalam budaya Dayak memberikan pemahaman yang lebih baik tentang signifikansi olahraga ini. Selain itu, hal ini juga menggambarkan bagaimana Besei Kambe kini menjadi bagian integral dari festival budaya dan event pariwisata di Kalimantan Tengah. -red



Sumber : Tribun

Comments


bottom of page