top of page

Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres Nomor Urut 2


Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, masih menjadi sorotan warganet setelah debat putaran keempat. Kali ini, fokus perhatian warganet X (sebelumnya Twitter) tertuju pada riwayat pendidikan Gibran.


Awal mula perhatian ini bermula dari unggahan seorang warganet X yang memperlihatkan foto ijazah perguruan tinggi Gibran. Dalam ijazah tersebut, Gibran tercatat lulus dengan nilai Second Class Honours Second Division.


Foto tersebut menjadi sumber berbagai komentar warganet. Beberapa memberikan kritikan terhadap pencapaian akademik Gibran yang dianggap rendah, sementara yang lain mempertanyakan asal perguruan tinggi yang ditempuh oleh putra pertama Presiden Joko Widodo.


Sejumlah warganet bahkan mempertanyakan apakah Gibran belajar di MDIS atau Bradford, mengingat tidak adanya catatan pendidikan di Bradford dalam riwayat pendidikan Gibran.


Riwayat pendidikan Gibran Rakabuming, sebagaimana tercantum dalam laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), adalah sebagai berikut:

1. SD - SD Negeri Mangkubemen Kidul 16 (1993-1999)

2. SMP - SMP Negeri 1 Surakarta (1999-2002)

3. SMA - Orchid Park Secondary School Singapore (2002-2004)

4. SMA - UTS Insearch Sydney, Australia (2004-2007)

5. S1 - Management Development Institute of Singapore (MDIS) (2007-2010).


Terkait dikeluarkannya ijazah S1 Gibran oleh University of Bradford, meskipun tidak ada catatan bahwa Gibran menempuh pendidikan di Inggris, penelusuran menunjukkan bahwa University of Bradford Inggris pernah bermitra dengan MDIS. Pada tahun 2017, University of Bradford dan MDIS Singapura bahkan melaksanakan acara wisuda bersama.


Namun, MDIS kini tidak lagi bermitra dengan University of Bradford. Menurut keterangan resmi MDIS, gelar yang diterima oleh mahasiswa MDIS setara dengan gelar yang diterima mahasiswa di universitas mitra, termasuk penilaian oleh staf dan fakultas universitas mitra.


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Gibran dinilai oleh staf dan fakultas University of Bradford, sehingga menerima ijazah dari universitas tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa kemitraan ini pada tahun 2017 dan saat ini MDIS tidak lagi bermitra dengan University of Bradford.


Pemberitaan ini menyoroti pentingnya transparansi dalam menyampaikan informasi pendidikan para calon pemimpin. Meskipun penggunaan kemitraan antar universitas umum, publik tetap memiliki hak untuk mengetahui dengan jelas asal-usul dan legitimasi pendidikan para calon pemimpin. -red



Sumber Foto : detik

Comments


bottom of page