top of page

Lezatnya Kripik Kelakai, Kuliner Gurih ala Kapuas Kalteng


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Manusia seharusnya dapat menjalani kehidupan yang harmonis dengan hutan, yang merupakan salah satu sumber penghidupannya. Tanaman yang tumbuh di hutan pun dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Sebagai contoh, tanaman kelakai, sejenis ganggang yang tumbuh di hutan rawa Pulau Kalimantan, telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat suku Dayak di wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah, baik sebagai obat maupun makanan.


Salah satu produk olahan dari tanaman kelakai adalah kripik kelakai, yang terbuat dari daun muda tanaman tersebut. Kelezatan rasanya yang gurih dengan tekstur yang renyah membuatnya menjadi favorit masyarakat, bahkan menjadi oleh-oleh populer bagi para wisatawan yang mengunjungi tanah Borneo. Harganya bervariatif, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000 tergantung ukuran.


Dalam upaya inovasi, kripik kelakai hadir dalam berbagai varian rasa, seperti pedas, asam manis, hingga asin. Makanan ini seringkali menjadi pilihan hidangan menyenangkan saat bersantai bersama keluarga dan teman.


Tidak hanya itu, membuat kripik kelakai sendiri juga tergolong mudah. Ani, seorang warga Kapuas, memberikan tips dengan cara mencampur daun kelakai yang sudah dibersihkan ke dalam adonan tepung bumbu yang terdiri dari telur, bawang putih, garam, ketumbar, dan kemiri. Setelah itu, adonan digoreng dengan minyak panas hingga garing, kemudian diangkat dan ditiriskan. Ani juga mengungkapkan bahwa kelakai dapat ditemukan di pasar tradisional wilayah Kalteng dengan harga sekitar Rp2.000 per ikat, atau dapat dicari di hutan rawa dengan kejelian karena tanaman ini tumbuh di antara tanaman lain.


Pemanfaatan tanaman lokal seperti kelakai oleh masyarakat Dayak sebagai bahan baku makanan menggambarkan kreativitas dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya. Selain itu, promosi kripik kelakai sebagai oleh-oleh wisata juga dapat mendukung perekonomian lokal di wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah. -red


Comments


bottom of page