top of page

Manfaatkan EBT, Kini PLN Bisa Kurangi Pemakaian Gas Hingga 87 Kargo Dalam Pembangkitan Listrik


Ilustrasi petugas teknik PLN melakukan penambahan daya listrik rumah milik pelanggan. 
Ilustrasi petugas teknik PLN melakukan penambahan daya listrik rumah milik pelanggan. 

KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – PT PLN (Persero) mengatakan peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) pada pembangkit milik PLN akan mengurangi kebutuhan gas untuk produksi listrik.

 

Untuk menyeimbangkan lebih banyak pembangkit dengan bauran EBT, PLN akan mengurangi kebutuhan gas hingga 87 kargo dari tahun 2028 hingga 2034, kata Rakhmad Dewanto, Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia.

 

Rakhmad menyatakan bahwa ini sudah memenuhi persyaratan Rencana Usaha Penyediaan Daya (RUPTL) terbaru.

 

Oleh karena itu, tujuan dari hal ini adalah untuk mengimbangi produksi energi terbarukan. Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin (28/4/2025), dia menjelaskan, "Karena itu, kami telah mengurangi sebanyak 87 kargo setara dalam draft RUPTL yang terakhir, yang berarti penjumlahannya mungkin sekitar 255 triliun BTU dari tahun 2028 hingga 2034."

 

Dia juga menyatakan bahwa kapasitas pembangkit listrik basis gas (PLTG) Indonesia akan mencapai sekitar 10 Giga Watt (GW) dalam sepuluh tahun mendatang, yang dianggap telah dikurangi untuk mengimbangi tambahan pembangkit basis EBT dalam sepuluh tahun mendatang.

 

Menurutnya, "Jadi, seperti yang terlihat di grafik sebelumnya, pembangunan pembangkit gas baru sudah turun menjadi 10 GW dalam sepuluh tahun ke depan."

 

Pada kesempatan yang sama, Adi Lumakso, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, menyatakan bahwa, dari 15,2 GW saat ini, kebutuhan pembangkit basis gas yang dibangun melalui RUPTL akan mencapai 10,3 GW hingga tahun 2035.

 

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi 12 DPR RI di Jakarta, Senin (28/4/2025), dia menjelaskan, "Namun kami sadar bahwa memang kebutuhan gas ini sangat besar, jadi kami melakukan koreksi di RUPTL tahun 2024–2035, dimana pertumbuhan pembangkit di basis gas dikurangi menjadi 10,3 GW, atau setara 20% energi listrik".

 

Dia mengatakan bahwa perusahaannya mendukung program transisi energi nasional dengan gas.

 

"Tren ini adalah pertumbuhan kebutuhan gas kita, yang akan meningkat sebesar 1.700 (KWh per kapita) pada tahun 2027 dan terus meningkat secara bertahap sampai tahun 2034," katanya.-red

Comments


bottom of page