top of page

Manyanggar : Tradisi Pembukaan Lahan Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah





KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Berikut adalah penjelasan mengenai makna dari ritual Manyanggar, sebuah upacara adat yang dilakukan oleh suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk membuka lahan baru. Ritual ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, yang meyakini bahwa selain manusia, makhluk halus juga mendiami dunia ini.


Manyanggar diadakan dengan tujuan membuka lahan baru untuk pertanian atau mendirikan bangunan tempat tinggal sebelum dilaksanakannya kegiatan masyarakat dalam skala besar. Masyarakat Dayak percaya pentingnya membuat rambu-rambu atau tapal batas dengan roh halus agar keduanya tidak saling mengganggu alam kehidupan masing-masing.


Ritual ini juga bertujuan sebagai ungkapan penghormatan terhadap batasan kehidupan makhluk lain. Setiap suku Dayak memiliki prosesi upacara Manyanggar yang berbeda-beda, tetapi secara umum, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu sebagai wujud rasa syukur dan sebagai bentuk tolak bala.


Dalam prosesi upacara Manyanggar, masyarakat Dayak meletakan dan menyusun gelas-gelas berisi tetesan darah hewan, seperti kerbau, kambing, ayam hitam, dan ayam putih, di dalam bangunan kecil berbentuk rumah panggung berbahan kayu yang dindingnya dibalut kain berwarna kuning, yang disebut sebagai Pasah Keramat.


Pemimpin upacara Manyanggar, yang disebut Mantir, memimpin prosesi dengan mengorbankan darah hewan dan menyajikan sesajen, termasuk air putih, jelantah, beras, gulungan uang, rokok, dan aneka makanan tradisional seperti Kukulih, Kakulih, Dodol Ketan, Wajik, dan lain-lain.


Sajian tersebut juga melibatkan minuman seperti air kelapa muda, air santan gula merah, kopi manis, kopi pahit, dan darah ayam segar. Lauk-pauk seperti ikan haruan panggang kaluk, parafah ayam, dan parafah kambing, serta buah-buahan seperti pisang talas, pisang mahuli, dan kelapa, juga menjadi bagian dari sesaji.


Ritual Manyanggar ini merupakan warisan budaya yang dijalankan oleh suku Dayak Kalimantan Tengah sebagai bentuk keberlanjutan tradisi dan penghormatan terhadap alam serta makhluk halus. -red




Comments


bottom of page