top of page

Mpox Sebabkan Benjolan di Area Genital dan Anus, Waspadai Gejalanya


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Cacar monyet atau Mpox adalah penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, terutama karena varian terbaru yang lebih mematikan, Clade 1B, telah ditemukan di Thailand, negara tetangga Indonesia. Salah satu gejala utama Mpox adalah munculnya benjolan pada kulit. Meski terlihat mirip dengan cacar air, ada perbedaan jika diamati dengan seksama.


Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), Dr. Esther E. Freeman, seorang dokter kulit dan anggota Satgas Mpox dari AAD, menjelaskan bahwa benjolan akibat Mpox biasanya muncul di area selangkangan, genital, atau sekitar anus, dan sering kali tetap di area tersebut pada tahap awal infeksi. "Penderita Mpox mungkin hanya memiliki satu atau dua benjolan pada kulit yang tampak seperti lepuh, benjolan berisi nanah, atau luka terbuka," kata Dr. Freeman (6/9/2024).


Dr. Freeman menambahkan, ruam atau benjolan akibat Mpox sering disalahartikan sebagai cacar air, herpes zoster, atau herpes. Namun, ada perbedaan dalam pola dan lokasi kemunculan ruam. Jika dicurigai sebagai Mpox, dokter akan mengambil sampel ruam untuk diperiksa di laboratorium dengan tes PCR. Hasil tes ini akan menentukan apakah virus Mpox ada dalam sampel tersebut.


Penderita Mpox umumnya memerlukan waktu dua hingga empat minggu untuk sembuh, namun selama benjolan masih ada, mereka dapat menularkan penyakit kepada orang lain. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), perkembangan ruam Mpox cenderung lambat, sekitar tiga hingga empat minggu, sementara cacar air berkembang lebih cepat dalam beberapa hari. Distribusi ruam Mpox biasanya dimulai dari kepala, lebih padat di wajah dan tubuh, serta dapat muncul di telapak tangan dan kaki. Sebaliknya, ruam cacar air lebih padat di tubuh dan tidak muncul di telapak tangan dan kaki.


Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan bahwa hingga 3 September 2024, jumlah kasus Mpox di Indonesia tetap 88 kasus yang tersebar di enam provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, dan Jawa Timur. DKI Jakarta mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 59 pasien, disusul Jawa Barat dengan 13 pasien, dan Banten dengan 9 pasien.


Dr. Nadia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada penambahan kasus Mpox di Indonesia, meskipun Kemenkes RI sempat menerima beberapa laporan suspek Mpox, termasuk dari pintu masuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Kemarin sempat ada lima suspek, lalu beberapa hari yang lalu ada sepuluh suspek, dan baru-baru ini ada tiga suspek di Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya di Gedung Nusantara I DPR RI Jakarta (3/9/2024). -red





Foto: BRIAN W.J. MAHY

Comments


bottom of page