top of page

Pakar: Suara Pendukung Prabowo dan yang Anti-Gibran Bisa Beralih ke Anies di Pemilihan Presiden 2024


(Foto : CNN Indonesia)


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Menurut Direktur Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas, suara dari kalangan pendukung Prabowo Subianto yang tidak menyukai Gibran Rakabuming Raka diposisi calon wakil presiden berpotensi untuk beralih dukungan ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau kita tau sebagai Cak Imin dalam Pemilihan Presiden 2024. Dalam sebuah episode Podcast What The Fact! Politics CNN Indonesia, Anas mengemukakan bahwa, pemilih yang memiliki pandangan "Prabowo Ya, Gibran Tidak" mungkin akan beralih mendukung Anies.


Anas menilai karakter pemilih Anies sebenarnya mirip dengan pemilih Prabowo. Keberadaan Gibran, menurutnya, dapat meyakinkan pemilih yang awalnya ingin mendukung Prabowo untuk tetap bertahan untuk mendukung di kubu Anies.


Selain itu, Anas juga menyebut ada kelompok pemilih yang mendukung Jokowi tetapi tidak menyukai Gibran jika ia diusung sebagai calon wakil presiden. Kelompok pemilih ini, kata Anas, mungkin akan mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.


Anas juga meramalkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran akan sering terlibat dalam pertarungan retorika di masa mendatang, karena survei menunjukkan elektabilitas kedua pasangan ini hanya memiliki selisih yang tipis sehiggga kita tidak tau siapa yang akan jadi pemenangnya.


Ia mencantumkan data Fixpoll yang menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 35 persen, sedangkan Ganjar memiliki 34 persen dan Anies 22 persen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertarungan ini akan menjadi fokus utama di pemilihan mendatang.


Namun, Anas juga mencatat bahwa kehadiran Cak Imin sebagai calon wakil presiden belum memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas Anies di Jawa Timur. Survei Fixpoll menunjukkan bahwa Ganjar masih unggul di Jawa Timur dengan posisi teratas, diikuti oleh Prabowo, dan Anies berada di posisi terakhir dengan hanya 11 persen dukungan.


Anas menjelaskan bahwa Ganjar dan Anies menarik perhatian karena keduanya mendukung oleh tokoh-tokoh di Jawa Timur dan keduanya memiliki basis kultural yang kuat di kalangan NU (Nahdlatul Ulama) di Jawa Timur, yang juga memiliki dampak nasional. Sedangkan, kehadiran Cak Imin belum mampu memberikan dorongan signifikan kepada Anies, sebagian karena PKB sebelumnya telah melakukan kampanye untuk Prabowo di kalangan warga NU di Jawa Timur selama PKB masih menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.


Anas mencatat bahwa ada perbedaan ideologis antara Anies dan Cak Imin yang masih perlu diatasi sehingga keduanya dapat bersatu dalam mendukung pasangan tersebut. -red

Kommentarer


bottom of page