KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Usia Anak (PUA) di Kabupaten Lamandau. Acara berlangsung pada Selasa (5/11/2024) di Aula Dinas Kesehatan, Jalan Bukit Hibul Nomor 1 Nanga Bulik.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Lamandau, Ahmad Alfiyan Aribowo, mengungkapkan bahwa jumlah pasangan yang mengajukan rekomendasi konseling pra nikah untuk pernikahan usia anak meningkat. Pada tahun 2023, ada empat pasangan yang mengajukan, sedangkan hingga November 2024 jumlah tersebut meningkat menjadi 18 pasangan. Kondisi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus pernikahan usia anak di Kabupaten Lamandau, sehingga upaya pencegahan perlu dilakukan demi mendorong pendewasaan usia pernikahan.
“Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran di masyarakat dan sekolah agar anak-anak cukup dewasa secara fisik dan mental sebelum menikah. Kami berharap para siswa lebih memahami dampak serta konsekuensi dari pernikahan usia anak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Yuyun Wahyudi, mewakili Kepala Dinas, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mencegah maraknya pernikahan usia anak di wilayah Kalimantan Tengah.
“Pernikahan usia anak merupakan bentuk kekerasan terhadap anak. Mereka yang menikah di bawah usia 18 tahun lebih rentan terhadap berbagai masalah, termasuk akses pendidikan yang terbatas, kualitas kesehatan yang menurun, risiko mengalami kekerasan, dan kemiskinan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dampak pernikahan usia anak tidak hanya dirasakan oleh anak yang menikah, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan fisik, mental, dan sosial mereka. Pendidikan anak dapat terganggu, mereka rentan mengalami tekanan mental, serta menghadapi masalah sosial dan ekonomi.
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 siswa tingkat SMA/SMK dan SMP, serta Forum Anak Daerah (FAD) di Kabupaten Lamandau, didampingi oleh guru pendamping. -red
Foto: mmc.kalteng
Commentaires