top of page

Pemprov Kalteng Salurkan Bantuan Beras dan Edukasi Stunting serta Perkawinan Anak di Gunung Mas

Updated: May 7


KALTENG NETWORK, GUNUNG MAS - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, bersama Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Provinsi Kalteng, Herson B. Aden, yang mewakili Gubernur, menyalurkan 10 ton atau 1000 paket beras di Pasar Murah Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas pada Minggu (7/4/2024).


Herson menyampaikan bahwa harga beras mengalami kenaikan dan sulit didapatkan, sehingga Gubernur Kalimantan Tengah memerintahkan pelaksanaan Pasar Murah di seluruh wilayah provinsi tersebut. Meskipun inflasi di Kalimantan Tengah terkendali, harga beras secara nasional meningkat. Pasar Murah diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.


Linae juga memberikan penjelasan mengenai upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam mengurangi kasus stunting di Palangka Raya dan mencegah perkawinan usia anak. Dia menyebut bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Gunung Mas berhasil turun menjadi yang terendah se-Kalimantan Tengah pada tahun 2022 berkat upaya keras pemerintah dan sosialisasi kepada masyarakat. Stunting merupakan masalah gagal pertumbuhan anak, dan pencegahannya melibatkan pemenuhan gizi sejak usia remaja hingga anak berusia dua tahun, serta pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan.


Meskipun demikian, kasus perkawinan usia anak di Kabupaten Gunung Mas masih tinggi, yang menjadi tantangan bagi pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dengan harapan bisa mengalami penurunan pada tahun berikutnya.


Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Tengah, Vent Christway, dan perwakilan Kepala Biro Pemerintahan Setda Kalimantan Tengah, Kabag Pemerintahan Jonlis Berger, serta Camat Sepang, Sayusdi.


Kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam bentuk penyaluran bantuan beras dan penyuluhan mengenai masalah stunting serta perkawinan usia anak merupakan langkah yang positif. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesejahteraan masyarakat, terutama terkait dengan ketersediaan pangan dan kesehatan anak-anak.


Namun, perlu upaya yang lebih besar dan berkelanjutan serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. -red




Sumber : mmc.kalteng

Comments


bottom of page