KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Posisi penting dalam lingkungan pekerjaan dapat meningkatkan peluang perceraian bagi perempuan secara drastis, bahkan di negara dengan tingkat kesetaraan gender tinggi seperti Swedia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa promosi ke jabatan tinggi, terutama dalam politik dan kepemimpinan eksekutif perusahaan, memengaruhi kemungkinan perceraian perempuan lebih besar daripada laki-laki dengan tingkat karier serupa.
Dalam penelitian yang melibatkan pekerja heteroseksual di perusahaan swasta berpegawai lebih dari 100 orang di Swedia, perempuan yang menikah memiliki risiko perceraian dua kali lipat tiga tahun setelah memegang jabatan CEO.
Begitu juga dengan perempuan di sektor publik, seperti wali kota dan anggota parlemen, setelah mendapatkan promosi, risiko perceraian meningkat dua kali lipat. Meskipun Swedia memiliki tingkat kesetaraan gender tinggi, faktor-faktor seperti perubahan sumber keuangan, peran dalam rumah tangga, dan stres dapat memperberat situasi, terutama jika perempuan mengalami peningkatan karier.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki perspektif jangka panjang, sebaya, dan sepakat dalam tugas rumah tangga cenderung lebih jarang bercerai saat perempuan mendapatkan promosi jabatan.
Namun, fenomena bahwa perempuan cenderung menikah dengan laki-laki yang lebih tua dan lebih mapan ekonominya dapat menjadi tantangan, karena ekspektasi dalam hubungan sering tidak sejalan dengan perkembangan karier.
Meskipun perceraian di Swedia dianggap lebih mudah diterima dan dapat memberikan kebebasan bagi laki-laki dan perempuan untuk memegang peran penting dalam bisnis dan politik tanpa harus memiliki pasangan, penelitian ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender masih dihadapkan pada tantangan sosial.
Perempuan yang berhasil cenderung mengalami kesulitan menemukan pasangan yang mendukung karier mereka, sementara norma sosial yang belum sepenuhnya mengakui peran laki-laki sebagai pendukung karier pasangan dalam rumah tangga dapat menjadi penghalang.
Secara keseluruhan, penelitian ini mencerminkan kompleksitas hubungan antara karier, gender, dan kehidupan pribadi, menyoroti perlunya kesadaran dan dukungan yang lebih besar terhadap perempuan yang mencapai posisi tinggi dalam dunia kerja. -red
Sumber Foto : Pexels
Comentários