top of page

Pengguna Pertalite siap-siap, Pertalite akan dihapus?


Foto : Kompas, Raffi Ahmad uji coba BBM Pertamax Green 92


KALTENG NETWORK - Kamu pengguna Bahan Bakar Mesin (BBM) Pertalite? Barangkali ini menjadi tahun terakhirmu menggunakannya. Pasalnya, PT Pertamina (Persero) dikabarkan mulai tahun 2024 akan mengganti Pertalite dengan Pertamax Green 92. Pergantian ini merupakan bagian dari Program Langit Biru Tahap II yang dimulai sejak 2021 yang awalnya ditandai dengan menghapus BBM RON 88 atau Premium menjadi Pertalite.


Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan alasannya ialah pertauran terbaru. "Karena aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, oktan yang boleh dijual di Indonesia minimum oktan 91," ucapnya dilansir dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023). DIketahui, Pertalite yang selama ini beredar memiliki angka oktan 90, sedangkan penggantinya Pertamax Green 92, memilik angka oktan 92. Akan tetapi, pihaknya juga menyampaikan bahwa hal ini masih dalam proses pengkajian. “Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apa pun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” jelasnya.


Dibandingkan dengan Pertalite, tentunya Pertamax Green 92 diakui memilik berbagai kelebihan. Dilansir dari Kompas.com, Pertamax Green 92 disinyalir lebih ramah lingkungan, dapat menurunkan emisi karbon, mendukung mandatori atau penggunaan bioetanol, dan menurunkan impor gasoline. Dengan angka oktan yang lebih tinggi, maka pembakaran Pertamax Green 92 dapat lebih sempurna dan mengeluarkan emisi yang lebih baik, dan terhitung lebih hemat karena lebih tidak membuat mesin cepat rusak.


Akan tetapi, ada pula pihak yang menilai pergantian ini kurang tepat. Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Rodhi menyampaikan bahwa proses pergantian ini akan memakan waktu setidaknya 2 tahun. Hal ini akan berdampak pada konsumen yang masih menggunakan Pertalite. Selain itu, Pertamax Green 92 dinilai lebih mahal daripada Pertalite meskipun sudah disubsidi. Selain itu, Pertamax Green 92 juga masih di bawah standar euro 4, sehingga masih digolongkan sebagai BBM penyumbang emisi.


Bagaimana denganmu, Pembaca Cerdas? Setujukah bila Pertalite diganti? -red



Comments


bottom of page