KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) puso sebesar Rp8 juta per hektare kepada petani Jawa Tengah melalui bank BUMN. Bantuan tersebut akan disalurkan tanpa potongan, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat mendampingi Presiden Jokowi memberikan bantuan secara simbolis di Grobogan, Jawa Tengah.
Suharyanto menegaskan bahwa penyaluran bantuan stimulan ini akan dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan berlangsung sesederhana mungkin, tanpa biaya atau potongan bagi masyarakat penerima manfaat. Proses pencairan didesain berdasarkan data masyarakat yang telah ditetapkan oleh bupati/wali kota setempat.
BNPB juga menekankan pentingnya aspek akuntabilitas dalam penyaluran BLT puso ini, dengan melibatkan pengawasan dan pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta inspektorat daerah.
Suharyanto menyebutkan bahwa nominal bantuan tidak mengalami perubahan, tetap sebesar yang pernah dibagikan oleh Presiden Jokowi kepada kelompok petani di Pekalongan, Jawa Tengah pada Desember 2023. Namun, kali ini bantuan tersebut diperluas kepada lima kabupaten/kota lain di Jateng, yakni Grobogan, Jepara, Demak, Pati, dan Kudus.
Menurut BNPB, terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi yang mengalami gagal panen akibat banjir pada tahun lalu. Total lahan terdampak mencapai 110.383 hektare dengan 54.442 hektare di antaranya mengalami puso. Pemerintah daerah terdampak mengusulkan luas lahan yang perlu mendapatkan BLT puso sebanyak 26.995 hektare dengan melibatkan 35.500 petani. Di Jawa Tengah saja, terdapat 16.321 hektare lahan yang terdampak dengan jumlah petani terdampak sebanyak 6.439 orang.
Dengan data usulan tersebut, BNPB harus mengalokasikan dana sebesar Rp215,96 miliar untuk mendukung penyaluran BLT puso kepada 35.500 petani yang terdampak banjir dan El Nino.
Pada kesempatan penyaluran BLT puso di Grobogan, Presiden Jokowi mengklaim bahwa ide ini berasal dari Kepala BNPB Suharyanto. Ia dan Suharyanto sepakat bahwa gagal panen yang dirasakan petani juga merupakan bagian dari bencana alam, sejajar dengan gempa bumi.
Pendapat saya, inisiatif pemberian BLT puso kepada petani yang terdampak gagal panen merupakan langkah positif pemerintah dalam mendukung para petani yang menghadapi kesulitan akibat bencana alam. Penyaluran melalui bank BUMN dan pendampingan dari instansi terkait menunjukkan upaya untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam penyaluran bantuan tersebut. -red
Sumber Foto : Jawapos
Comments