top of page

PT Freeport Indonesia Pacu Proyek Mega Smelter Tembaga, Targetkan Surplus dan Kembangkan Industri Hilir


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang memacu progres pembangunan smelter tembaga terbarunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa ketika smelter tersebut beroperasi penuh, Indonesia akan memiliki surplus katoda tembaga.


Tony mengusulkan agar industri hilir yang menggunakan katoda tembaga dapat dibangun di dalam negeri untuk meminimalkan ekspor. Menurutnya, penting untuk mengembangkan industri yang lebih hilir, seperti produksi emas dan perak batang, sehingga katoda tembaga yang dihasilkan dari smelter domestik dapat digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.


"Agar katoda tembaga nanti bisa digunakan untuk konsumen dalam negeri, industri yang lebih hilir, emas batang, perak batang bisa tumbuh di Indonesia," kata Tony kepada CNBC Indonesia pada program Mining Outlook 2024.

Namun, Tony juga menekankan bahwa untuk mendorong pembangunan industri hilir di Indonesia, investor memerlukan insentif dari pemerintah, baik dalam bentuk fiskal maupun non-fiskal.


"Sehingga harapannya diberikan insentif fiskal dan non fiskal agar industri hilir kabel dan EV bisa terbangun, dan perak dan emas juga," tambahnya.


Smelter tembaga yang sedang dibangun oleh PTFI merupakan smelter tembaga satu jalur terbesar di dunia, mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan memproduksi emas hingga 50 ton per tahun dan perak 150-200 ton per tahun, serta produk sampingan lain seperti asam sulfat dan terak tembaga. Proyek ini menyerap 150 ribu tenaga kerja, dengan 98% di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia.


Upaya PTFI dalam membangun smelter tembaga ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan. Dengan mengembangkan industri hilir, Indonesia dapat memanfaatkan hasil produksi dalam negeri secara lebih optimal. Dukungan pemerintah melalui insentif dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menarik investasi untuk membangun industri hilir tersebut. -red

Comments


bottom of page