KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Finlandia memiliki kebijakan pajak tertinggi di Eropa dan kedua tertinggi di dunia, menerapkan sistem pajak progresif di mana semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi persentase pajak yang harus mereka bayarkan. Meskipun penduduk Finlandia dapat membayar pajak hingga 56,95% untuk kategori pendapatan tertinggi, negara ini tetap dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia selama enam tahun berturut-turut menurut World Happiness Report.
Menurut Timo Viherkenttä, seorang profesor hukum dan pajak dari Aalto University Finlandia, dua faktor utama kontributor kebahagiaan masyarakat Finlandia adalah pendidikan dan kesehatan, yang dapat terwujud karena pajak yang mereka bayarkan. Viherkenttä menjelaskan bahwa meskipun penduduk membayar pajak lebih tinggi, mereka mendapatkan banyak manfaat dari program sosial yang meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kualitas hidup.
Penduduk Finlandia percaya bahwa kesehatan adalah faktor utama dalam kebahagiaan, dan mereka aktif terlibat dalam diskusi untuk meningkatkan sistem layanan kesehatan dan pendidikan. Finlandia memiliki sistem pendidikan yang sangat didanai oleh pemerintah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, yang sebagian besar gratis bagi masyarakatnya. Selain itu, layanan kesehatan universal juga didanai pemerintah, memberikan akses gratis kepada setiap warganya.
Meskipun pajak tinggi, penduduk Finlandia tidak keberatan karena uang yang mereka bayarkan memberikan manfaat yang signifikan dalam bentuk layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas.
Penduduk Finlandia memiliki keyakinan bahwa pajak mereka tidak akan disalahgunakan oleh para koruptor, yang merupakan perbedaan signifikan dengan negara-negara dengan jaminan sosial yang buruk dan tingkat korupsi tinggi. Dalam konteks ini, kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana pajak menjadi kunci untuk mendukung kebijakan pajak tinggi dan menciptakan kehidupan yang berkualitas serta kebahagiaan yang berkelanjutan. -red
Comments