top of page

Rakor Pengendalian Inflasi Kalteng: Fokus Harga Pangan dan TBC


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (10/6/2024).


Dalam arahannya, Tito menyebutkan bahwa meskipun harga beras masih relatif terkendali karena panen pada bulan April hingga Juni, beberapa komoditas mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idul adha. "Komoditas yang mengalami kenaikan menjelang Iduladha antara lain telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih," ujarnya.


Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya menyampaikan bahwa Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Juni mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya. "Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH pada minggu pertama Juni bertambah," tambahnya.


Ia menekankan bahwa komoditas pangan yang perlu diwaspadai adalah cabai rawit. "Harga cabai rawit pada minggu pertama Juni naik sebesar 0,26% dibanding Mei 2024. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada minggu pertama Juni bertambah cukup signifikan," jelasnya.


Lebih lanjut, harga bawang merah menunjukkan penurunan signifikan pada minggu pertama Juni 2024. "Sementara itu, harga bawang putih, telur ayam ras, dan gula pasir juga perlahan mengalami penurunan," pungkasnya.


Usai rakor, Sri Widanarni menyampaikan bahwa rakor kali ini berbeda dari sebelumnya karena juga membahas persoalan Tuberkulosis (TBC) di mana Indonesia berada di urutan kedua sedunia setelah India. "Rata-rata yang terkena TBC adalah usia produktif 15-54 tahun dengan tingkat kematian mencapai 134 ribu per tahun, melebihi tingkat kematian akibat Covid-19," ungkapnya.


Sri juga menyebut bahwa inflasi di Kalimantan Tengah masih stabil, bertahan di angka 2,72% (y-o-y). "Kenaikan harga pangan kita juga tidak terlalu tinggi dan masih stabil. Saat ini kita sedang melakukan upaya agar inflasi tetap terjaga," jelasnya.


Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah terkait, serta secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. -red



Sumber : mmc.kalteng

Comments


bottom of page