top of page

Revisi UU IKN Mendadak: Anies Kritik, Muncul Polemik!


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Proyek besar Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi fokus perhatian di tengah perhelatan Pemilihan Presiden 2024. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memperlihatkan sikap yang berbeda dari dua calon lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.


Dalam berbagai kesempatan, Anies menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kelanjutan program ambisius Presiden Joko Widodo terkait IKN. Hingga saat ini, pasangan Anies-Muhaimin Iskandar merupakan satu-satunya yang belum mengunjungi ibu kota baru di Kalimantan Timur.


"Masih ada masalah lingkungan hidup, lalu lintas, dan kepadatan penduduk di Jakarta, yang jika ditinggalkan, tidak akan terselesaikan," ujar Anies dalam debat capres putaran pertama pada Selasa (12/12/2023).

Proyek IKN dimulai pada 2019 setelah Presiden Jokowi menyampaikan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Namun, dampak pandemi Covid-19 membuat proyek ini tertunda hingga dimulainya pembahasan RUU IKN di DPR pada September 2021.


Pada Januari 2022, DPR dan pemerintah setuju mengesahkan RUU IKN menjadi UU Nomor 3 Tahun 2022. Hanya fraksi PKS yang menolak. UU tersebut memberikan dasar hukum untuk pembangunan IKN, termasuk proyek infrastruktur seperti Istana Kepresidenan.


Setahun setelah disahkan, DPR dan pemerintah merevisi UU IKN. Pada Oktober 2023, UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan UU IKN disahkan. Revisi ini memberikan kewenangan khusus kepada Otorita IKN, termasuk izin penerbitan surat utang dan regulasi hak atas tanah untuk investor.


Di tengah kampanye Pilpres 2024, Anies, yang sering dianggap sebagai antitesis Jokowi, kritis terhadap proyek IKN, sementara Prabowo dan Ganjar menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkannya. Ganjar bahkan menjadi calon presiden pertama yang mengunjungi IKN pada Desember 2023, sementara calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, juga berkunjung untuk menunjukkan dukungannya terhadap proyek ini.


Perdebatan mengenai IKN mencerminkan perbedaan pandangan di kalangan calon presiden. Meskipun proyek ini mendapat kritik, terlihat bahwa beberapa calon tetap komit untuk melanjutkannya sebagai bagian dari pembangunan nasional. -red




Sumber Foto : CNBC Indonesia

Comments


bottom of page