top of page

RSUD dr. Doris Sylvanus Menggelar Workshop tentang Pencegahan dan Pengelolaan Infeksi


( Foto : mmc.kalteng)


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus (RSUD dr. Doris Sylvanus) telah mengadakan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, yang diselenggarakan oleh Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Aula Bajenta, Lantai 3 Gedung Diklit RSUD dr. Doris Sylvanus. Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2023, dan merupakan salah satu upaya rumah sakit untuk mencegah risiko terjadinya infeksi serta mengurangi risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan perawatan di rumah sakit.


Ketua Panitia Pelatihan PPI, dr. Nenny Yoanitha, Sp. OG, menjelaskan bahwa ini adalah pelatihan PPI yang keempat kalinya diselenggarakan. Pelatihan kali ini mencakup materi tambahan dibandingkan dengan pelatihan PPI sebelumnya.


Tujuan dari pelatihan PPI ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan non-kesehatan di RSUD dr. Doris Sylvanus tentang prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Dengan demikian, diharapkan bahwa program layanan pencegahan dan pengendalian infeksi dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat mengurangi penyebaran dan penularan infeksi di rumah sakit.


Materi-materi yang diajarkan dalam pelatihan mencakup berbagai aspek, seperti Strategi Multimodal WHO, Penatalaksanaan Infeksi yang Terkait dengan Pelayanan Kesehatan (HAIs) dan Audit Bundles, Peningkatan Mutu Pelayanan PPI, Manajemen Resistensi Obat Multiresisten (MDRO) beserta penanganannya, Audit PPI, Strategi Tindak Lanjut, Kajian Risiko Infeksi, Penerapan PPI di unit-unit yang memiliki risiko tinggi, serta Penerapan kebijakan PPI sesuai dengan regulasi yang berlaku.


Plt. Direktur, Ady Fraditha, dalam wawancara di ruang kerjanya pada Rabu, 1 November 2023, mengungkapkan bahwa rumah sakit adalah penyedia layanan publik yang memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat, dan memiliki risiko terjadinya infeksi bagi pasien, pendamping pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keberhasilan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, diperlukan tenaga kesehatan dan non-kesehatan yang kompeten dan terampil, serta memiliki pemahaman yang baik tentang konsep pencegahan dan pengendalian infeksi.


Dengan pelatihan ini, diharapkan petugas kesehatan dan non-kesehatan yang bekerja di RSUD dr. Doris Sylvanus dapat mencegah terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di rumah sakit.

Comments


bottom of page