top of page

Tips Mengerjakan Skripsi Auto Lulus Cepat dan Jarang Revisi

Updated: Sep 1, 2022




Sebagian besar mahasiswa akan sepakat kalau skripsi adalah ujian terberat sebelum wisuda. Jika diibaratkan dalam sebuah game, skripsi merupakan bos terakhir yang harus ditaklukan.”

Tapi tenang saja, biarkanlah penulis yang berpengalaman ini memberi tahu triknya hehe…

Berikut ini adalah beberapa tips mengerjakan skripsi agar teman mahasiswa lulus cepat dan jarang revisi. Eittsss… disclaimer dulu, tips ini hanya berlaku untuk mahasiswa yang mengerjakan skripsinya sendiri ya…


1. Fase Pengajuan Judul


Ada beberapa pertimbangan yang perlu teman mahasiswa lakukan ketika ingin menentukan judul skripsi. Pilihlah salah satu dari tiga jenis judul di bawah ini.


· Judul yang paling sederhana.

Jika tujuanmu adalah lulus cepat, maka jangan memaksakan diri untuk mengambil judul dengan metode penelitian (BAB III) yang rumit.


· Judul yang modern dan tidak familiar di telinga para dosen.

Kok gitu? Ada bagusnya ketika judul itu sangat modern sehingga dosen kemungkinan tidak terlalu kritis memahami persoalan tersebut. Oleh karena itu, Anda akan punya kesempatan selangkah lebih memahaminya. Begitu juga karena ini tipe judul yang masih segar dan unik, peluang disetujui oleh dosen lebih besar.


· Judul yang anda sangat kuasai.

Memilih judul seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan meminimalisir kebingungan tentang apa yang harus dikerjakan. Skripsi bukan waktu Anda belajar lagi dari awal, tapi waktu menuangkan apa yang selama ini Anda pahami.


Selain itu, akan sangat berguna jika judul yang Anda pilih mempunyai setidaknya 2-3 penelitian terdahulu. Persiapkan juga minimal 5-7 judul agar meminimalisir penolakan dari dosen.


2. Fase Pembuatan Proposal Menuju Seminar


Fase pembuatan proposal merupakan tahap yang paling sulit dari sebuah skripsi. Anda akan diminta membuat tiga BAB yaitu, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, dan Metode Penelitian. Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan pada fase ini!


· Cari outline penulisan skripsi lewat Buku Pedoman Universitas.

Biasanya sering bingung nih! Punya kakak tingkat kok beda-beda? Oleh karena itu, Anda dapat langsung berpatokan pada standar baku yang ditetapkan universitas tahun itu juga.


· Menentukan Jenis Penelitian Sesuai Kepribadian.

Jika Anda suka kegiatan di lapangan dan menghitung, silahkan pilih kuantitatif. Jika Anda suka menganalisa dan menghindari angka-angka, silahkan pilih kualitatif.


· Konsul pertama akan selalu direvisi (dicoret).

Anda jangan menangis dan patah semangat jika konsul pertama Anda dicoret-coret oleh dosen. Karena konsul pertama adalah cara Anda mengenal alur pikiran dan struktur penulisan dosen. Oleh karena itu, jadikan konsul pertama sebagai patokan Anda, jangan berekspetasi terlalu tinggi.


· Berikan lebih banyak perhatian pada BAB I Pendahuluan dan BAB III Metode Penelitian.

Percaya atau tidak, kedua BAB ini akan paling banyak direvisi oleh dosen, terutama BAB III. Jadi jangan lupa untuk sering mengkoreksi kekurangan kedua BAB tersebut secara mandiri. Lalu, bagaimana dengan BAB II?


· Dosen biasanya melihat kelengkapan BAB II lewat judul-judul di Daftar Isi. Anda wajib mengurutkan isi BAB II dari teori paling umum mengerucut ke paling khusus ke hal yang diteliti. Umumnya, dosen hanya meminta sedikit tambahan sub judul baru jika dirasa kurang.


· Sub judul Penelitian Terdahulu di BAB II akan mendapat perhatian khusus saat konsul. Penelitian terdahulu akan bertugas sebagai pembanding dan faktor pendukung arah hasil penelitian Anda nantinya.


· Hindari mengambil kutipan teori dan jurnal dari tahun 1990-an. Banyak yang tidak sadar, namun Anda hanya boleh mengambil kutipan jurnal paling lama 7-10 tahun yang lalu terhitung sejak saat ini. Memang itu semua tergantung dosen, sehingga terkadang awal 2000-an masih diperbolehkan, namun tidak untuk 1990-an.


· Buatlah proposal skripsi Anda lebih tebal dan rapi. Heh? Malas bukan. Tapi layaknya sebuah sihir, proposal yang tebal dan rapi akan terlihat lebih lengkap dan meyakinkan. Sebagian dosen akan menghargai usaha dan keseriusan mahasiswanya hanya dengan melihat seberapa tebal halaman serta kerapian ketikan Anda.

Tapi jangan sampai keterlaluan tebalnya ya… misalnya 1000 halaman gitu, nanti malah Anda yang bakal pingsan.


· Banyak pertanyaan saat Seminar bukan berarti Anda dibantai. Selama Anda mengerjakan sendiri proposal tersebut, jawab saja pertanyaan dengan percaya diri. Anda boleh gugup kalau seandainya proposal Anda menjiplak atau dikerjakan oleh orang lain.


3. Fase Penelitian Menuju Sidang Akhir


Pada fase ini, teman mahasiswa akan sangat sibuk. Anda akan melakukan penelitian dan mengerjakan isi BAB IV Hasil Penelitian serta BAB V Kesimpulan dan Saran. Selain itu, Anda juga akan menyiapkan banyak surat izin penelitian dan sebagainya. Oleh karena itu...


· Jangan terlena.

Setelah melakukan seminar, terkadang Anda lupa tugas penelitian untuk mengisi BAB IV dan BAB V. Segera urus beberapa revisi dan surat izin penelitian minggu itu juga. Tetap fokus teman!


· Lakukan manajemen waktu antara penelitian dan pengerjaan skripsi.

Anda harus memprediksi berapa lama waktu penelitian yang dibutuhkan, sehingga nantinya proses memasukan hasil penelitian ke skripsi dapat terkejar. Di tahap ini, waktu Anda sangat banyak dikarenakan sudah tidak ada lagi mata kuliah yang harus dipikirkan. Silahkan kelola dengan matang waktu tersebut.


· Buatlah Abstrak yang singkat dan padat sesuai Pedoman Universitas. Abstrak itu ada aturannya loh! Banyaknya kata dan apa saja isinya, wajib mengikuti buku pedoman universitas ya. Soalnya, Abstrak akan menjadi salah satu bagian penting yang pertama kali dilihat saat konsul atau sidang nanti.


· Percayalah Sidang Skripsi lebih mudah dari Seminar Proposal.

Jujur kalian paling takut sidang kan? Faktanya tidak ada yang perlu ditakutkan, Anda hanya perlu mempertanggungjawabkan yang telah Anda tulis di BAB IV dan V. Yang celakanya jika Anda tidak mengerti hasil penelitian berasal dari mana! Hmmm kalau begini penulis malah lebih curiga hehe…


· Jangan lupa untuk selalu berdoa dan minta restu orang tua.

Sengaja penulis letakan ini paling terakhir, supaya teman mahasiswa tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Tetap rendah hati minta pertolongan sama Tuhan serta doa dari orang tua agar dilancarkan segala prosesnya.


Itulah beberapa tips mengerjakan skripsi yang dapat penulis bagikan! Jangan lupa untuk tidur yang cukup, selalu semangat, dan Selamat berjuang adik-adik ku semua . .


Comments


bottom of page