top of page

Stunting Kalteng Turun, Digencarkan Agar Segera Capai Target

Updated: May 8



KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) mengadakan Pertemuan Evaluasi lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak serta Masalah Gizi di tingkat provinsi pada hari Senin (6/5/2024) di Hotel Neo Palma Palangka Raya. Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul.


Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan pentingnya koordinasi antarsektor melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari pusat hingga tingkat desa. Pimpinan di tingkat daerah langsung terlibat untuk mengatasi hambatan koordinasi dan meningkatkan layanan.


Selain itu, pendekatan untuk menurunkan angka stunting difokuskan pada pencegahan dengan memperluas sasaran, termasuk remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, dan ibu dengan bayi berisiko stunting hingga usia lima tahun. Untuk memastikan layanan mencapai semua sasaran, koordinasi lintas sektor diperkuat oleh Tim Pendamping Keluarga.


Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting memperkuat strategi nasional yang telah diluncurkan sejak 2018. Target turunnya prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 memerlukan kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.


Prevalensi stunting balita di Kalimantan Tengah turun dari 26,9% pada tahun 2022 menjadi 23,5% pada tahun 2023. Targetnya adalah 14% pada tahun 2024, yang memerlukan kerjasama antara semua level pemerintahan.


Permasalahan gizi pada ibu hamil sering kali bermula dari masa remaja. Kekurangan gizi dan anemia pada remaja dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan. Tingginya angka malnutrisi pada remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil berkontribusi pada risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur.


Setelah lahir, penting untuk memberikan makanan yang tepat pada bayi dalam 1000 hari pertama kehidupannya, termasuk pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI. Meski cakupan ASI eksklusif pada tahun 2023 mencapai 58%, masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target 75%.


Upaya percepatan penurunan stunting melibatkan 11 program spesifik dan sensitif, termasuk pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, MP-ASI, dan edukasi remaja dan ibu hamil.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait seperti Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, DP3APPKB, serta Kabid Kesmas dan Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Evaluasi kinerja lintas sektor dan program terkait diharapkan akan memperjelas peran mereka dalam mencapai target penurunan stunting. -red




Sumber : mmc.kalteng

Comments


bottom of page