top of page

Sukanto Tanoto Beli Properti di Berbagai Negara, Intip Sederet Bisnisnya!


Kalteng Network - Miliarder asal Indonesia, Sukanto Tanoto tengah menjadi perbincangan karena perusahaannya Pacific Eagle Real Estate membeli Tanglin Mall di kawasan Orchard Road Singapura. Pembelian itu merogoh kocek hingga US$ 645 juta atau setara dengan Rp 9,4 triliun.


Sukanto Tanoto diketahui tak hanya memiliki properti di Singapura dan Indonesia saja. Investasinya di dunia properti cukup luas sampai ke China dan Eropa melalui perusahaannya Pacific Eagle Real Estate. Pembaca Cerdas, dengan kemampuannya membeli berbagai properti mewah di banyak negara, apa saja bisnis yang digeluti Sukanto Tanoto? Mari kita simak!


Dikutip dari Tanoto Foundation, Jumat (28/4/2023) Sukanto Tanoto adalah Pendiri dan Chairman Royal Golden Eagle (RGE), group perusahaan yang bergerak di sektor industri kertas, minyak kelapa sawit, hingga energi.


Perusahaan ini diketahui memiliki kantor di berbagai negara di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing dan Nanjing. Sementara bisnis dari RGE tersebar di Indonesia, Tiongkok, Brasil, Spanyol, dan Kanada dengan kantor pemasaran yang terletak di seluruh dunia. Grup bisnis Sukanto itu memiliki aset lebih dari US$ 30 miliar, 60.000 tenaga kerja.


Berikut ini deretan bisnis yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto di bawah bendera Royal Golden Eagle:

1.Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di Asia dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta ton minyak kelapa sawit. Perusahaan ini juga beroperasi di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1979, Asian Agri mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 100.000 hektar di Sumatera Utara, Riau dan Jambi. Perusahaan mengatakan telah mempekerjakan 22.000 karyawan.


2.Asia Pacific Resources International Holding Ltd (APRIL)

APRIL adalah salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Pulp yang diproduksi APRIL digunakan untuk tisu dan kertas. Sedangkan produksi kertas digunakan untuk percetakan dan objek untuk menulis yang banyak digunakan oleh jutaan orang setiap hari.

Perusahaan ini memiliki merek terkenal yakni PaperOne™. Perusahaan mengklaim kertas buatannya itu telah dijual ke lebih dari 70 negara di dunia. APRIL beroperasi di Riau dengan nama perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP). Pabrik efisien energi milik APRIL memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 2,8 juta ton pulp dan 1,15 juta ton kertas.


3.Sateri

Sateri adalah produsen terbesar dunia di bidang serat viscose-rayon. Viscose-rayon merupakan serat alami dan mudah terurai yang terdapat pada produk-produk sehari-hari seperti tekstil, tisu basah serta produk-produk perawatan diri. Keenam pabrik viscose di China memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1.8 juta ton. Rangkaian produk viscose berkualitas tinggi dari Sateri, bermerek EcoCosy®. Berkantor pusat di Shanghai, Sateri memiliki jaringan penjualan, pemasaran dan layanan konsumen yang meliputi Asia, Eropa dan Amerika.


4.Pacific Oil & Gas (PO&G)

Perusahaan ini bergerak di pengembangan sumber daya energi. PO&G membangun, mengembangkan, memiliki dan mengoperasikan proyek-proyek hemat biaya dan berkelanjutan di seluruh rantai pasokan energi. Saat ini aset-asetnya berlokasi di Indonesia dan Tiongkok. Aset di Tiongkok, Provinsi Jiangsu yakni Terminal Penerima LNG Rudong kapasitas 6,5 juta ton per tahun dalam proses, Wuxi CCGT Power Plant 800 Megawatt (sedang dalam perbaikan). Kemudian di Provinsi Fujian Pembangkit Listrik CCGT Xiamen 780 MW dalam proses. Sedangkan di Indonesia, Sumatera Utara yakni Blok Kisaran Eksplorasi pekerjaan telah selesai. Rencana pembangunan yang berfokus pada minyak telah disetujui. Kemudian ada MNK Kisaran PSC, eksplorasi minyak dan gas tidak konvensional di darat. Sumatra Selatan Blok Jambi Merang, menghasilkan 120 miliar gas BTU dan 6.000 barel per hari.


5.Pacific Eagle Real Estate

Sukanto merupakan pemilik Pacific Eagle Real Estate, perusahaan itu bergerak di sektor properti. Melalui perusahaannya, Sukanto membeli banyak properti di berbagai negara. Terbaru, Pacific Eagle Real Estate membeli Tanglin Mall di kawasan Orchard Road Singapura. Mal itu dibeli seharga US$ 64 juta atau setara Rp 9,4 triliun (kurs Rp 14.700). Tak hanya memiliki properti di Singapura dan Indonesia saja, investasinya di dunia properti cukup luas sampai ke China dan Eropa.

Kabar pembelian mal ini mencuat pertama kali dari pemberitaan di Forbes pada Februari 2022 lalu. Kini, Tanglin Mall masuk dalam daftar aset properti yang terpampang di situs resmi Pacific Eagle Real Estate.


Terkait hal ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyatakan pihaknya akan melakukan penelitian untuk memastikan bahwa semua harta tersebut telah dilaporkan dalam SPT Tahunan.


Dilansir dari detikcom, hal ini bertujuan untuk mencegah penghindaran pajak, pengelakan pajak, penyalahgunaan P3B oleh pihak-pihak yang tidak berhak, dan/atau untuk mendapatkan informasi terkait pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. -red

Comments


bottom of page