top of page

Sukses Turunkan Kasus TBC, Pemprov Kalteng Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) mengadakan Pertemuan Koordinasi dan Perencanaan Penerapan Public-Private Mix (PPM) serta ekspansi pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Swiss-BelHotel Danum Palangka Raya pada Kamis, 22 Agustus 2024. Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul.


Dalam sambutannya, Suyuti Syamsul menyampaikan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dalam jumlah kasus TBC, dengan estimasi 1.060.000 kasus dan tingkat kematian mencapai 141.000 per tahun. Di Kalimantan Tengah, jumlah kasus TBC tahun 2024 menurun signifikan dari 10.689 menjadi 7.803, atau turun sebesar 27% dibanding tahun sebelumnya. Hingga 31 Juli 2024, tingkat penemuan kasus TBC di wilayah tersebut mencapai 41,7%, dan keberhasilan pengobatan TBC SO dan RO masing-masing berada di angka 75,7% dan 53,5%. Namun, capaian pemberian TPT masih rendah, yaitu 11,6%.


Suyuti juga menegaskan bahwa untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, WHO telah menetapkan target global seperti Treatment Coverage (TC) >90%, tingkat keberhasilan pengobatan >90%, dan TPT >80%. Untuk mencapai target ini, dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan peningkatan mutu layanan, penemuan kasus, diagnosis, serta pengobatan TBC.


Dalam laporan tambahan, Suyuti menyebutkan bahwa di Kalimantan Tengah, 97% puskesmas, 96% rumah sakit pemerintah, dan 75% rumah sakit swasta telah berkontribusi dalam program penanggulangan TBC.


Ketua panitia, Ina Pujiani, menambahkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan perencanaan penerapan PPM serta memperluas penerapan TPT guna memperkuat penanggulangan TBC di Kalimantan Tengah. Pertemuan ini juga mendukung percepatan eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030 dan komitmen Indonesia bebas TBC pada tahun 2050.


Acara ini dihadiri oleh berbagai peserta, termasuk perwakilan dari Dinkes Provinsi Kalteng, Dinkes Kota Palangka Raya, lintas sektor, organisasi profesi, asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan, serta organisasi komunitas. -red




Foto: mmc.kalteng

Comments


bottom of page