top of page
Writer's pictureEmuna Asie

Talawang : Keajaiban Perisai Suku Dayak dengan Energi Ajaib !!


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Menyelami Talawang, Perisai Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah yang Kini Memiliki Fungsi Baru.


Talawang, yang merupakan tameng atau perisai pelindung diri khas Suku Dayak Kalimantan Tengah, kini mengalami perubahan fungsi yang menarik.

Perisai adat Dayak Kalteng ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap suku, misalnya Dayak Ngaju menyebutnya Talawang, sedangkan Dayak Ma'anyan dan Kajubet memiliki istilah masing-masing.


Masyarakat setempat menggunakan Talawang sebagai pelengkap dari senjata tajam khas Kalimantan, yaitu mandau. Selain itu, Talawang juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Dayak dan diyakini memiliki kekuatan supranatural, yang mampu membangkitkan semangat hingga menjadikan kuat orang yang menyandangnya.


Meskipun pada masa lalu Talawang digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam peperangan, kini perisai ini telah beralih fungsi. Talawang kini sering digunakan sebagai properti pelengkap dalam tari-tarian tradisional khas Dayak, serta sebagai hiasan atau interior rumah modern karena keindahan ukirannya.


Perisai ini terbuat dari bahan kayu ringan dan kuat seperti kayu ulin, kayu besi, dan kayu liat, yang dipilih karena kekuatannya. Talawang memiliki bentuk segi enam memanjang, diperkirakan menutupi dada untuk melindungi tubuh dari serangan musuh.


Ukiran khas Dayak menghiasi bagian luarnya, mencakup berbagai motif mulai dari flora fauna khas Kalimantan Tengah hingga motif Taman Bajakah, yang memiliki makna perwujudan dari arwah leluhur. Selain itu, ukiran Talawang dibagi menjadi dua jenis, yaitu Motif Ukiran Talawang Laki-laki dan Motif Ukiran Talawang Perempuan. Motif untuk laki-laki menggambarkan gergasi atau raksasa dengan makna ketangguhan dan kekuatan.


Di sisi lain, motif untuk perempuan tetap menggunakan gergasi, namun lebih menonjolkan unsur kelembutan, keramahan, dan persahabatan dengan warna cerah seperti putih, kuning, dan merah. --red



Sumber Foto : Indonesia Kaya

Comments


bottom of page