top of page

5 Strategi Kreatif Pengusaha Dunia Mengembangkan Bisnis

Updated: Feb 7, 2023





“ Mengembangkan bisnis bukanlah perkara yang mudah. Oleh sebabnya, tidak sedikit pengusaha yang mengalami kemerosotan sampai berakhir bangkrut.”

Berbeda dengan contoh beberapa pengusaha di bawah ini, mereka berhasil mengembangkan bisnis mereka hingga menjadi terbaik di pasarnya. Perusahaan mereka sudah terkenal dan selalu menjadi contoh kesuksesan bagi para pengusaha pemula.


Siapakah mereka? Dan bagaimana strategi atau terobosan pengusaha berikut dalam proses mengembangkan bisnis. Simak yang berikut ini!


1. Kevin Plank (Under Armour)


Under Armour adalah merek perlengkapan olahraga dunia yang didirikan pertama kali oleh Kevin Plank. Awal mulanya, pria ini merintis bisnis karena risis dengan pakaian olahraganya yang tidak menyerap keringat. Maka diciptakanlah pakaian olahraga, Under Armour.


Perkembangan Under Armour tidak berjalan mulus. Sempat mengalami kebangkrutan karena produk pakaian mereka tidak laku. Kevin Plank hadir dengan berbagai strategi marketing yang kreatif. Salah satunya adalah promosi lewat atlet. Karena kecintaannya pada olahraga American Football, Plank memutuskan untuk merekrut atlet-atlet untuk menjadi brand ambassadornya. Bukan atlet terkenal yang ia rekrut, melainkan atlet biasa.


Kevin Plank menerapkan strategi marketing dengan mengincar atlet-atlet berbakat yang berpotensi menjadi bintang. Sebelum atlet itu terkenal, Under Armour sudah selangkah mengamankan jasa atlet tersebut. Strategi ini terbukti ampuh meningkatkan kesadaraan merek (branding) dengan anggaran yang relatif lebih terjangkau.


Dengan strategi branding yang efektif dan menambah keragaman produk, Under Armour meningkat pesat dan berhasil bersaing dengan Nike. Dalam persaingannya waktu itu, Under Armour sukses menciptakan branding kalau Under Armour adalah produk untuk anak muda dan Nike adalah produk untuk orang tua.


2. François Pinault (Kering S.A.)


Kering S.A. adalah grup yang menaungi brand fashion mewah dunia yang didirikan oleh seorang mantan pedagang kayu bernama François Pinault. Kepiawaiannya mengembangkan bisnis membuat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.


François Pinault adalah korban bully di sekolah karena hidup miskin. Pada 1947, ia memutuskan dropout dari sekolah menengah dan meneruskan bisnis orang tuanya sebagai pedagang kayu. Selama hampir 25 tahun, ia belajar bagaimana cara menjalankan bisnis.


Pada tahun 1970-an, François Pinault mulai menerapkan strategi unik dalam mengembangkan bisnisnya. Ia membeli perusahaan kompetitor yang hampir bangkut dan menyelamatkannya. Melalui strategi ini, Pinault berhasil melebarkan bisnisnya hingga beralih ke pasar ritel.


Tradisi terus berlanjut, François Pinault berhasil mengumpulkan kekayaan dan terus mengakusisi perusahaan fashion mewah. Alhasil, Kering group berhasil menaungi 13 brand terkenal seperti Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, Balenciaga, Alexander McQueen, Brioni, Boucheron, Pomellato, Dodo, Qeelin, Ulysse Nardin dan Girard-Perregaux.


3. Steven Chen dan Chad Hurley (Youtube)


Youtube awal mulanya didirikan pada tahun 2005 oleh tiga orang yaitu Chad Hurley, Steven Chen, dan Jewed Karim. Platform ini akhirnya dibeli oleh Google pada tahun 2006 dengan CEO dipimpin oleh Chad Hurley dan Steven Chen. Kalau seandainya, Youtube sekarang tidak menghasilkan pendapatan bagi creatornya, platform ini tidak ada bedanya dengan media sosial biasa. Keputusan Ched Hurley dan Steven Chen memasukan iklan in-stream dan menciptakan Youtube Partner Program ternyata berbuah manis.


Pada 2007, Youtube bersedia menerapkan bagi hasil bagi untuk creator atas penayangan iklan pada video mereka. Program ini terus berkembang sampai saat ini, dengan perjanjian bagi hasil sebesar 55% untuk creatornya.


Terbukti dengan adanya fitur monetisasi ini, creator-creator mulai bermunculan dan meramaikan Youtube sampai sekarang. Alhasil, sekarang Youtuber sudah dianggap sebagai sebuah profesi dan bukan hobi semata. Melalui program yang ada, platform ini telah berkembang dengan sangat pesat.


4. Howard Schultz (Starbucks)


Starbucks adalah sebuah perusahaan bisnis kopi dan jaringan gerai kopi global terbesar di dunia. Didirikan pertama kali oleh Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker. Gerai kopi ini lalu dijual kepada Howard Schultz pada tahun 1987.


Walaupun bukan didirikan oleh dirinya, Howard Schultz berhasil mengubah gerai kopi ini menjadi raksasa di bidang bisnis makanan cepat saji. Kemampuannya mengembangkan bisnis telah diakui oleh banyak pengamat.


Dalam brandingnya, Howard Schultz menginginkan Starbucks menjadi tempat ketiga setelah kantor dan rumah. Berpegang pada tema itu, Starbucks membuat tempat mereka menjadi senyaman mungkin. Tempat dimana keluarga, kerabat, dan teman dapat menghabiskan waktu sambil menikmati secangkir kopi dan snack.


Selain itu, pelayanan Starbucks ditingkatkan agar tetap ramah pelanggan. Salah satunya dengan adanya Kartu Starbucks. Kartu ini berfungsi sebagai salah satu alat pembayaran Starbucks yang paling menguntungkan bagi pelanggan. Bagaimana tidak, kartu ini memiliki berbagai promo yang tidak didapat ketika menggunakan alat pembayaran lain.


Perusahaan kopi ini memang sengaja memancing pelanggannya menyimpan uang mereka kartu Starbucks. Dengan harapan para pelanggan dapat menjadi lebih dekat dan setia dengan mereka. Sampai sekarang, terhitung 40% dari pembelian di Starbucks telah menggunakan kartu Starbucks. Dan luar biasanya, tercatat total 43 triliun rupiah tersimpan di layanan kartu Starbucks pada tahun 2020.


5. Johnny Andrean (J.CO Donuts & Coffee)


Tidak lengkap rasanya kalau artikel ini tidak mengambil contoh pengusaha asal Indonesia. Maka perkenalkanlah Johnny Andrean, seseorang dibalik kesuksesan J.CO Donuts & Coffee.


Johnny Andrean adalah seorang tukang cukur yang melebarkan sayapnya di dunia bisnis. Pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini awalnya adalah perantau di kota Jakarta. Ia mulai menjadi tukang cukur dan terus berkembang sampai memiliki ratusan salon. Uniknya, pengusaha salon ini malah terpikir untuk mengembangkan bisnis kuliner. Bisnis pertama dalam bisnis kuliner berasal dari waralaba toko roti asal Singapura, yaitu BreadTalk. Ia berhasil meyakinkan perusahaan bisnis roti itu untuk membuka cabang di Indonesia.


Tidak puas sampai disitu, Johnny memiliki ide membangun bisnis kedai donat karena kecintaannya pada olahan kue tersebut. Ia akhinya melakukan persiapan selama 3 tahun membuat konsep J.CO Donuts & Coffee. Ia mengambil referensi desain gerai dengan dapur terbuka dari berbagai negara. Tidak lupa ia juga melakukan percobaan untuk menghasilkan donut yang lembut.


Johnny Andrean berhasil mengembangkan versi donut yang lebih premium. Lalu, Mengapa dirinya berani mengambil resiko menjual donut dengan harga mahal, padahal ia sadar di Indonesia pada saat itu donut hanya terkenal sebagai jajanan pasar? Jawabannya adalah kesetian konsumen. Konsumen kelas menengah ke atas ternyata lebih royal dari konsumen menengah ke bawah. Jenis konsumen ini mementingkan gengsi dan kualitas, cenderung tidak terlalu mempermasalahkan harga. Karena target pasarnya memang seperti ini, tugas J.CO sekarang hanya menjaga kepercayaan dari konsumen dengan produk dan pelayanan yang juga premium. Akhirnya, Johnny Andrean resmi mendirikan gerai J.CO pertama kali pada tahun 2005. Dan sekarang, Ia sudah memiliki 300 cabang di seluruh dunia, yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, dan Tiongkok.


Demikian pembahasan beberapa fakta kali ini. Setiap orang yang menjalankan bisnis selalu punya strategi yang berbeda-beda. Ada yang berhasil dan ada juga mereka yang gagal. Tidak heran pengusaha harus terus berinovasi sesuai perkembangan zaman. Fakta yang perlu digarisbawahi adalah tidak ada satu strategi yang selalu berhasil di satu rentang waktu.


Akan ada strategi baru yang terus muncul melihat perkembangan zaman. Maka jadikanlah pengalaman kelima pengusaha di atas sebagai faktor penyemangat teman-teman yang ingin terjun ke dunia bisnis. Tetaplah berjuang dan berinovasi!

Comentarios


bottom of page